Skema ini memungkinkan proyek tersebut didanai oleh kontraktor pelaksana terlebih dahulu.
"Untuk pendanaan kan biasanya 30 persen ekuitas dan 70 persen perbankan, tapi khusus ini menggunakan skema CPF dengan kontraktor. Artinya kontraktor mendanai dahulu baru setelah beroperasi jadi kewajiban operator atau BUJT untuk membayar," jelas Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani, di Jakarta, Senin (5/12/2016).
Untuk kontraktornya sendiri Desi mengakui pemenang tendernya baru akan diumumkan dalam waktu dua minggu mendatang.
Namun, dia mengindikasikan bakal menggunakan jasa PT Waskita Karya (Persero) Tbk untuk membangun jalan tol yang membentang 36,4 kilometer dari Cikunir hingga Karawang Barat.
"Kita memang sudah berkoordinasi sejak awal tender dengan Waskita Karya. Jadi Waskita akan memulai duluan sambil menunggu pemenang definitif untuk melanjutkan pekerjaan," tambah Desi.
Jasa Marga merupakan pemegang saham mayoritas 80 persen dalam konsorsium PT Jasa Marga Jalanlayang Cikampek yang dibentuk bersama PT Ranggi Sugiron Perkasa dengan kepemilikan saham sebesar 20 persen.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono berharap agar jalan tol layang ini mampu menjadi solusi untuk mengurai kepadatan lalu lintas, dan memperlancar distribusi yang mampu mengurangi biaya logistik nasional.
Selain itu, keduanya juga menjadi proyek tol pertama yang menggunakan mekanisme penjaminan.
"Hal itu diharapkan dapat menurunkan risiko investasi, meningkatkan bankability sehingga swasta serta perbankan berminat berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur," ucap Basuki.
Pembangunan Jalan Tol Layang Jakarta Cikampek II terdiri dari sembilan seksi yaitu Cikunir-Bekasi Barat (2,99 kilometer), Bekasi Barat-Bekasi Timur sepanjang 3,63 kilometer, Bekasi Timur-Tambun dengan panjang 4,34 kilometer, dan Tambun-Cibitung 3,30 kilometer.
Kemudian Cibitung-Cikarang Utama 4,46 kilometer, Cikarang Utama-Cikarang Barat sepanjang 2,72 kilometer, Cikarang Barat-Cibatu 3,16 kilometer, Cibatu-Cikarang Timur dengan panjang 2,45 kilometer, dan Cikarang Timur-Karawang Barat sepanjang 9,79 kilometer.
Rencananya, jalan tol layang ini akan mulai dibangun pada triwulan II 2017 dan dijadwalkan bisa beroperasi pada April 2019 mendatang.
https://properti.kompas.com/read/2016/12/06/100000021/bangun-jalan-tol-layang-jasa-marga-gunakan-skema-cpf