Presiden Direktur PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Sukandar menyatakan, jalan tol layang tersebut merupakan keikutsertaan pertama kali pihaknya dalam pembangunan tol.
Kendati begitu, dia optimistis produksi baja Krakatau Steel dapat memenuhi seluruh permintaan guna mendukung kelancaran proyek tersebut.
Karakatau Steel punya pabrik dengan kapasitas produksi 300.000 ton sebulan atau 3,6 juta ton per tahun.
"Sementara untuk yang volume kecil seperti besi cor, enggel dan siku, pada pabrik kami yang baru kapasitasnya 0,5 juta ton, sudah selesai dibangun tahun ini. Sehingga kami mampu penuhi permintaan," tutur Sukandar saat ditemui di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jakarta, Senin (5/12/2016).
Adapun penggunaan baja dalam proyek jalan tol sepanjang 36,4 kilometer itu diperkirakan Sukandar sebanyak 245.000 ton. Komponen utama dari baja tersebut yakni box girder dipastikan bisa terpenuhi untuk jalan tol layang tersebut.
Keterlibatan Krakatau Steel dalam pembangunan infrastruktur pemerintah terutama jalan tol diharapkan Sukandar bisa terus berlangsung pada masa depan.
Dia mengharapkan penggunaan baja untuk konstruksi infrastruktur bakal meningkat seiring kesadaran bahwa baja lebih efisien ketimbang beton.
Menurut Sukandar, salah satu keuntungan menggunakan baja adalah span jalan tol bisa 60 meter bukan 30 meter seperti beton. Ini bisa memangkas tiang yang sebelumnya 1.000 lebih hanya tinggal separuhnya.
"Jadi dengan tiang yang berkurang, ada kemungkinan re-engineering bor pile akan berkurang jumlahnya, sehingga ini akan mempercepat pekerjaan jalan tol ini," pungkasnya.
https://properti.kompas.com/read/2016/12/05/200000321/krakatau-steel-siapkan-245000-ton-baja-untuk-tol-layang-jakarta-cikampek