Biasanya, permukaan meja dapur bisa dibuat dari batu alam, kayu, plastik laminating, kaca, ubin, kuarsa, bahkan beton. Beton pracetak merupakan salah satu material yang sangat mungkin diberikan sentuhan pribadi. Jayme Guokas sudah membuktikannya.
"Hal ini berawal dari proyek membuat-sendiri. Saya melakukannya dan saya tertarik," ujar sang desainer.
Mula-mula, Guokas akan memperingati orang yang mempekerjakannya karena proses pembuatan countertop dari beton tidaklah instan. Antara pengukuran hingga instalasi akhir bisa memakan waktu hingga sebulan penuh.
Selain ornamen, perlu juga membuat batasan di tempat yang nantinya akan digunakan sebagai lubang wastafel. Guokas menggunakan busa insulasi padat sebagai pembatas yang membentuk lubang untuk wastafel. Sementara itu, untuk dish drain atau bagian mengeringkan piring, dia menggunakan tripleks sebagai cetakan. Di bagian ini juga dia berikan besi-besi berderet.
"Ketika sudah kering, air akan menggumpal di permukaannya namun tidak akan masuk dalam beton," ujar Guokas.
Masih ada satu langkah lagi. Langkah terakhir tersebut adalah membubuhkan pasta yang dibuat dari lilin (beeswax) dan minyak mineral hasil campurannya sendiri. Menurut Guokas, hal ini akan memberikan tambahan satu lapis pengaman. Lapisan buatan pabrik, menurutnya, hanya tahan selama sebulan.
"Saya biasanya merekomendasi untuk melapisinya sebanyak satu atau dua kali setahun," ujar Guokas.
Hal yang unik dari countertop buatan Guokas ini tidak hanya karena dia benar-benar bisa membuatnya dari awal, namun juga bisa memberikan ciri khas. Dia bisa "menanamkan" kaca, keramik, besi, atau apa pun yang diinginkan pelanggannya.
Guokas mencontohkan seorang pelanggan yang ingin menaruh sepatu kuda milik kuda masa kecil sang pelanggan. Dia dapat dengan mudah "menanam" sepatu kuda tersebut.
https://properti.kompas.com/read/2013/12/20/1459286/countertop-dari-beton-cantik-dengan-sentuhan-pribadi