Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Wajah Baru "Venue" dan Stadion Utama GBK Senayan

Kompas.com - 26/05/2017, 20:55 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Demi bisa mengejar target penyelesaian tepat waktu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melakukan upaya percepatan pembangunan infrastruktur dan renovasi venue olahraga serta wisma atlet Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, target penyelesaian pembangunan dan renovasi infrastruktur pendukung masih sesuai jadwal.

Rincian pembangunan dan renovasi venue olahraga di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK) Senayan dibagi menjadi 7 paket pekerjaan yakni Stadion Utama (AG 1), Training Facility (AG 2), Stadion Renang (AG 3), dan Lapangan Hoki.

Kemudian Panahan dan Sepakbola ABC (AG 4), Istora (AG 5), Stadion Tenis Indoor dan Outdoor (AG 6), serta Stadion Madya, Gedung Basket, Lapangan Softball dan Baseball (AG 7).

Secara keseluruhan progres konstruksinya telah mencapai 60 persen. Untuk lapangan hoki, panahan dan sepakbola ABC progresnya sudah 97,6 persen dan direncanakan bulan Juni selesai dan akan diuji coba sesuai waktu yang direncanakan.

Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Lapangan ABC
"Saat ini sedang dilakukan sertifikasi oleh Federasi Hoki Internasional," papar Basuki baru-baru ini.

Dia menegaskan, Kementerian PUPR tidak hanya mengejar target penyelesaian pembangunan dan renovasi melainkan juga memerhatikan kualitas pekerjaan pembangunannya.

Oleh sebab itu, Basuki beberapa kali meninjau langsung pelaksanaan pekerjaan baik di Jakarta maupun Palembang.

"Untuk memenuhi standar internasional, pekerjaan renovasi dan pembangunan harus menjaga kualitas dari segi kekuatan, kerapihan, kenyamanan, dan keselamatannya," imbuh Basuki.

Satu hal yang diperhatikan adalah kualitas rumput dan kursi yang digunakan di Stadion Utama GBK. Rumput yang digunakan merupakan rumput jenis Zoysia Matrella yang dikembangkan di Solo sesuai standar internasional.

Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Stadion Tennis
Jenis rumput ini memiliki konstruksi akar yang kuat, tidak mudah rusak digunakan dalam pertandingan sepakbola serta mendukung akurasi pengukuran pada cabang olah raga lempar lembing. Rumput ini juga digunakan saat pembangunan Stadion Utama GBK pada 1962.

Selain itu, kualitas kursi yang saat ini sedang dipasang juga diperhatikan karena akan berpengaruh terhadap kenyamanan penonton.

Kerapihan lantai, pemasangan kabel, dan pencahayaan stadion juga menjadi faktor-faktor yang amat diperhatikan Basuki.

"Dalam pembangunan dan renovasi infrastruktur pendukung Asian Games, penggunaan produk material buatan dalam negeri juga didorong karena kualitasnya juga baik dan menjadi kebanggaan Indonesia," jelas dia.

Hal lainnya yang menjadi terobosan terbaru dalam renovasi venue olahraga di Kompleks GBK adalah adanya pembangkit listrik tenaga surya untuk memenuhi lebih dari 30 persen kebutuhan listrik di SUGBK.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau