Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SMI Pastikan Bantu Pembiayaan LRT Jabodebek

Kompas.com - 23/03/2017, 23:59 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) (Persero) Tbk mengonfirmasi akan ikut berperan dalam pembiayaan pembangunan moda transportasi ringan atau light rail transit (LRT) Jabodebek.

Keterlibatan SMI ini tak terlepas dari berubahnya porsi pembiayaan pembangunan LRT Jabodebek yang pada awalnya ditanggung sepenuhnya oleh Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) menjadi terbagi dengan pinjaman dari perbankan.

"Akibat keterbatan APBN perlu ada inovasi agar tidak ada yang dikorbankan, sehingga yang tadinya penugasan konstruksi kepada Adhi Karya jadi penugasan investasi kepada BUMN PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan Adhi Karya," tutur Direktur Utama SMI Emma Sri Wartini, di Jakarta, Rabu (22/3/2017).

Oleh karena itu, nantinya pemerintah menyertakan kembali Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada PT KAI setelah pada awalnya memberikan PMN ke Adhi Karya Rp 1,4 triliun.

Pemberian PMN ke KAI tersebut tengah dihitung oleh PT SMI dan akan diberikan bersama dengan bank-bank BUMN dan atau bank swasta.

Ihsanuddin Presiden Joko Widodo, Menteri BUMN Rini Soemarno dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meninjau proyek LRT di kilometer 13 Tol Jagorawi, Cibubur, Jakarta Timur, Jumat (30/9/2016)
Dari total pembangunan prasarananya yang mencapai Rp 23 triliun, 30 persen modalnya berasal dari pemerintah.

Artinya, kebutuhan modal yang harus diberikan melalui PMN ke PT KAI dan Adhi Karya adalah sekitar Rp 6,6 triliun.

Sementara itu, saat ini posisinya sebesar Rp 1,4 triliun sudah diberikan ke Adhi Karya sehingga sisanya yang akan diberikan ke PT KAI.

"Selebihnya ini yang coba dimasukkan ke dalam PMN PT KAI sebagai inti penugasan investasinya. Selebihnya akan ada Rp 17 triliun sampai Rp 18 triliun yang harus diambil dari porsi pinjama. Kami akan coba masuk kolaborasi dengan BUMN lainnya," jelas Emma.

Lebih lanjut Emma menambahkan, dari total pinjaman yang dibutuhkan itu PT SMI akan melihat tenornya dengan beberapa pertimbangan seperti arus kas dan proyeksi tarif.

SMI sendiri kemungkinannya masuk membiayai sekitar 10-20 persen dari total pinjaman sekitar Rp 18 triliun.

"Seandainya begitu Rp 2 triliun masih masuk dalam tahap kapasitas kami tahun ini," tuntas Emma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau