Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Total Pendapatan Lippo Karawaci Naik 18 Persen

Kompas.com - 06/03/2017, 11:09 WIB

Jakarta, KompasProperti - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) meraup total pendapatan senilai Rp 10,5 triliun atau naik 18 persen dari tahun 2015 lalu. Selain laba kotor yang tumbuh 10 persen atau menjadi Rp 4,5 triliun, LPKR juga mencatat laba bersih naik sebesar 65% menjadi Rp 882 miliar.

Demikian hasil audit laporan keuangan konsolidasi LPKR tahun 2016 yang disampaikan Ketut Budi Wijaya, Presiden Direktur LPKR, Senin (6/3/2017) di Jakarta.

"Ini tahun yang penuh tantangan. Sektor properti Indonesia tahun lalu melanjutkan tren perlambatannya sejak 2015. Tapi, recurring revenue yang didukung oleh pertumbuhan pendapatan divisi Healthcare kami naik 25 persen dan ini telah membantu untuk mengurangi pelemahan itu," ujar Ketut.

Pendapatan properti LPKR tercatat tumbuh sebesar 11 persen menjadi Rp 3,8 triliun. Capaian itu menambah kontribusi sebesar 36 persen dari terhadap total pendapatan. Sementara itu, penyelesaian penjualan aset Lippo Mall Kuta ke LMIRT di Desember 2016 mengangkat pendapatan properti perusahaan sebesar Rp 762 miliar.

Di sisi lain, pendapatan dari divisi urban development sedikit menurun sebesar 4 persen menjadi Rp 2,5 triliun. Lalu, pendapatan dari divisi large scale integrated meningkat tajam sebesar 62 persen menjadi Rp 1,25 triliun.

"Ini terutama disebabkan oleh peningkatan pengakuan Pendapatan dari proyek-proyek seperti Trivium di Lippo Cikarang, Holland Village, Millenium Village dan Orange County," tutur Ketut.

Dia mengatakan, pendapatan recurring berperan penting dalam menyeimbangkan pelemahan siklus di sektor bisnis properti. Pendapatan recurring LPKR tercatat tumbuh stabil 23 persen menjadi Rp 6,75 triliun dan memberikan kontribusi sebesar 64 persen terhadap total pendapatan perusahaan.

Sementara di sektor bisnis rumah sakit, LPKR mencatat pertumbuhan 25 persen menjadi Rp 5,17 triliun. Hingga ahir 2016 lalu Siloam mengelola 23 rumah sakit dengan penerimaan pasien rawat inap tumbuh sebesar 18%, sementara itu kunjungan pasien rawat jalan tumbuh sebesar 20%.

"Laba bersih tahun ini sebesar Rp 86 miliar atau naik 22 persen," kata Ketut.

Adapun pendapatan dari divisi komersial LPKR meningkat sebesar 21 persen menjadi Rp 732 miliar. Kenaikan itu terutama ditopang oleh peningkatan tajam dari pendapatan mal sebesar 47 persen atau menjadi Rp 353 miliar, menyusul pendapatan Lippo Mall Puri meningkat sebesar 95 persen menjadi Rp 187 miliar pada 2016.

"Untuk pendapatan hotel tetap stabil sebesar Rp 379 miliar," ujar Ketut.

Ketut juga menunjukkan adanya penguatan neraca perusahaan melalui pasar obligasi global dengan suksesnya transaksi pembiayaan kembali obligasi perusahaan yang jatuh tempo pada 2019 dan 2020. Masing-masing-transaksi itu sebesar 250 juta dollar AS dan 403 juta dollar AS dengan menerbitkan obligasi sebesar 260 juta dollar AS jatuh tempo pada 2022 dan obligasi sebesar 425 juta dollar AS jatuh tempo pada 2026 dengan kupon masing masing sebesar 7 persen dan 6,75 persen.

"Penempatan saham Siloam sebesar 9 persen ke CVC Capital Partners memberikan dana tambahan untuk pembiayaan ekspansi proyek proyek kami di sektor rumah sakit," papar Ketut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau