Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4.980 Rusunami Murah Bakal Berdiri di Tiga Stasiun Kereta Api

Kompas.com - 19/12/2016, 15:23 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perum Perumnas dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) menandatangani nota kesepahaman (MoU) guna pengembangan kawasan yang terintegrasi dan inklusif berbasis Transit Oriented Development (TOD).

Baca: Perumnas dan PT KAI Sepakat Bangun Rusun di Tiga Stasiun

Melalui MoU ini kedua perusahaan pelat merah berharap mampu memberikan alternatif hunian yang lebih efisien, terutama bagi masyarakat yang menggunakan KRL sebagai moda transportasi utama dalam aktivitas sehari-hari.

"Konsep TOD memudahkan mobilisasi masyarakat. Pemukiman ini akan memanfaatkan lahan yang tidak terpakai di sekitar stasiun kereta api,” kata Direktur Utama Perum Perumnas Bambang Triwibowo, di Jakarta, Senin (19/12/2016).

Dalam pengembangan tahap pertamanya, hunian terintegrasi dan inklusif berbasis TOD ini akan dibangun di Stasiun Bogor, Stasiun Tanjung Barat, dan Stasiun Pondok Cina.

Pencanangan awal atau ground breaking  dilakukan pada Februari 2017 mendatang dan ditargetkan rampung dalam kurun dua sampai empat tahun kemudian.

Stasiun Bogor akan menjadi lokasi pertama pembangunan hunian berupa rumah susun hak milik (rusunami) berbasis TOD tersebut.

"Kami akan mulai dari yang besar di Bogor. Itu kan karena lokasinya ujung. Terus bertahap karena ada enam menara. Mulai 2,5 tahun selama itu berlangsung sampai 4 tahun itu nanti," jelas Direktur Korporasi dan Pengembangan Bisnis Perumnas Galih Prahananto.

Alsadad Rudi Salah seorang calon penumpang KRL Commuter Line melewati jalan akses keluar masuk Stasiun Tanjung Barat, Jumat (26/12/2014). Kini, keluar masuk Stasiun Tanjung Barat harus melalui jembatan penyeberangan karena pintu utama stasiun yang menghadap jalan raya telah ditutup
Rusunami dengan konsep TOD di Stasiun Bogor bakal dibangun di atas lahan seluas 4,2 hektar dengan terdiri dari enam menara sebanyak 3.600 unit.

Sedangkan untuk di Stasiun Tanjung Barat, Perumnas akan membangun rusunami di atas lahan 1,45 hektar yang terdiri dari dua menara sebanyak 860 unit.

Di Stasiun Pondok Cina, lahan milik PT KAI yang akan dibangun rusunami oleh Perumnas adalah seluas 0,55 hektar, terdiri dari dua menara dengan jumlah sebanyak 520 unit.

Cukup lama memang selesainya karena membangun di atas tanah KA tidak semudah membangun di atas tanah kosong.

"Kami harus memperhatikan lalu lintas KA, keamanan, dan segala macam. Tapi kalau ini berhasil, ini akan merupakan hunian pertama di atas KA," jelas Galih.

Nantinya, sebesar 30-40 persen unit-unit yang ada di rusunami berbasis TOD tersebut akan dimasukkan dalam program subsidi pemerintah atau FLPP dan sisanya untuk non-FLPP.

Rentang harga yang dibanderol Perumnas untuk rusunami berbasis TOD ini di kisaran Rp 6,5 juta hingga Rp 15 juta per meter persegi.

"Masyarakat membeli tapi tanahnya ini tetap milik PT KAI, jadi long list, bisa pakai selama 20-30 tahun yang bisa diperpanjang lagi," pungkas Galih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com