Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Urbanisasi, Kutukan buat Jakarta

Kompas.com - 08/11/2016, 09:00 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Urbanisasi selama ini telah menjadi peristiwa penting dalam kehidupan perkotaan.

Tiap tahunnya, penduduk desa pindah ke kota dengan alasan untuk bekerja. Di Indonesia, Jakarta sebagai ibu kota masih menjadi favorit kaum pedesaan untuk dijadikan lahan mengumpulkan pundi-pundi uang.

Hal itu kemudian menjadikan Jakarta semakin padat tiap tahunnya.

"Jakarta ini enggak bisa menolak urbanisasi dan sudah semacam kutukan karena Jakarta ini statusnya sebagai ibu kota dan salah satu kota besar," kata Deputi Gubernur Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Oswar Muadzin Mungkasa, dalam Seminar Urbanization, Urban Housing, and Housing Finance in Indonesia, di Hotel Grand Hyatt di Jakarta, Senin (7/11/2016).

Baca: Urbanisasi di Indonesia Hanya Bikin Penduduk Makin Miskin

Dengan menyandang status tersebut, tak heran jika Jakarta terus bertumbuh. Pertumbuhan itu, diakui Oswar, membuat Jakarta tak lagi bersaing dengan kota-kota lokal, tetapi dengan kota-kota internasional semacam Ho Chi Minh City, Singapura, dan Kuala Lumpur.

Pertumbuhan yang terjadi di Jakarta pun diakui Oswar juga dipengaruhi kota-kota penyangganya, terutama dalam jumlah populasi.

"Penduduk di Jakarta ini sebenarnya tidak banyak, siang hari 13,5 juta orang dan malam itu 10 juta orang, dan kami kewalahan dengan jumlah seperti itu," tambah Oswar.

Baca: 52 Persen Penduduk Tinggal di Kota, Urbanisasi Mendesak Dikendalikan

Oswar berharap agar rencana tata ruang wilayah (RTRW) bisa menjadi penyelamat Jakarta dari pertambahan penduduk yang sulit dikendalikan.

"Kalau tidak, maka pertambahan penduduk di Jakarta bukan hanya 3,5 juta jiwa, melainkan bisa lebih banyak lagi setiap harinya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau