Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beberapa Rusunawa di Jakarta Perlu Direvitalisasi

Kompas.com - 31/10/2016, 18:43 WIB
M Latief

Penulis

Sumber ANTARA

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di Jakarta perlu direvitalisasi. Upaya itu dibutuhkan mengingat usia bangunan yang sudah terlalu tua dan kondisinya sangat tidak terawat sehingga bisa menyebabkan usia bangunan menjadi lebih pendek.

Pengajar teknik planologi Universitas Trisakti Endrawati Fatimah saat dihubungi, Jumat (28/10/2016), mengatakan, penyebab bangunan harus direvitalisasi karena usia atau karena kurang pemeliharaan yang mengakibatkan usia bangunan tidak tahan lama.

"Begitu juga dengan kualitas material bangunan, perilaku pengguna, maupun kondisi alam menjadi penyumbang terhadap usia dan kualitas Runawa," kata Endrawati.

Menurut Endrawati, penghuni Rusunawa biasanya rasa memiliki kurang sehingga kemauan untuk ikut bertanggungjawab memelihara juga rendah.

Selain itu perlu diperjelas siapa yang bertanggungjawab untuk melakukan perbaikan dan pemeliharaan secara rutin, kata Endrawati.

"Pengaturannya harus jelas bagaimana dan berapa kewajiban pemerintah sebagai pemilik dan bagaimana dan berapa kewajiban penghuni sebagai penyewa," ujarnya.

Sementara itu, ahli perumahan dari the Housing Urban Development (HUD) Institute, Zulfi Syaif Koto, mengaku mendukung rencana untuk merevitalisasi sejumlah rusunawa di Jakarta. Banyak rusunawa sudah tua dan tidak terawat sehingga bisa membahayakan penghuni.

Zulfi mencontohkan kondisi Rusunawa Delima di Cengkareng Jakarta Barat. Ia mengatakan, usia bangunan Rusunawa Delima mencapai 21 tahun atau sudah terlalu tua dan kondisinya sangat tidak terawat karena besaran sewanya dulu terlalu rendah hanya Rp40.000.

"Dulu mereka menempati Rusun Delima dengan tarif sewa yang sangat murah sehingga membuat bangunan ini menjadi kumuh tidak terawat, apalagi saat ini penghuninya bukan lagi yang dulu," ujar Zulfi.

Hanya saja Zulfi mengingatkan pekerjaan revitalisasi rusunawa harus mendapat dukungan semua pihak mulai dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakat, Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi DKI Jakarta, Wali Kota Jakarta Barat, kecamatan, kelurahan, perusahaan sampai masyarakat sekitar.

Tujuan dari revitalisasi harus dijelaskan kepada penghuni yakni agar kehidupan mereka lebih sejahtera dan kawasan menjadi lebih tertib/ bagus, jelas Zulfi.

Namun, untuk melakukan revitalisasi, Zulfi berpesan untuk melakukan beberapa pendekatan  mulai dari pendekatan kawasan sampai kepada pendekatan komunitas agar pelaksanaanya dapat bejalan lancar.

Pelaksanaannya Zulfi berpesan harus transparan dan menguntungkan semua pihak, bangunan diberikan tambahan Koefisien Lantai Bangunan (KLB) karena bangunan disekitar sudah tinggi-tinggi, dan buat menjadi apartemen mixed use.

Ia juga berharap pengembang swasta yang berada disekitar  juga dapat ikut terlibat untuk turut berbagi dalam pelaksanaan revitalisasi, diharapkan mereka memiliki program pertanggung jawaban sosial perusahaan bagi warga rusunawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau