Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daya Saing Indonesia Turun, Bukan Cuma karena Korupsi...

Kompas.com - 12/10/2016, 12:03 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menyatakan bahwa isu kesehatan menjadi faktor menurunnya daya saing Indonesia di tingkat global. Posisi Indonesia turun.

Sebelumnya, berdasarkan data Global Competitiveness Index, daya saing global Indonesia saat ini turun menjadi peringkat 37. Pada periode 2014-2015 Indonesia menempati posisi 34.

"Kalau saya perhatikan ranking kita yang turun memang masih ada isu di bidang kesehatan. Orang mengira masalahnya justru di korupsi dan infrastruktur, padahal bukan," kata Bambang usai memberikan orasi ilmiah pada Wisuda VI Universitas Bakrie di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (11/10/2016).

Soal korupsi dan infrastruktur, lanjut Bambang, saat ini sudah ada perbaikan, sedangkan masalah kesehatan masih menunjukkan tren menurun. Keberadaan penyakit lama semacam TBC dan malaria di tengah masyarakat saat ini dinilai Bambang tak seharusnya ada jika pelayanan kesehatan diberikan secara baik dan benar.

"Kita pun kaget melihat Global Competitive Index ini. Tapi, itu kenyataan, yang artinya kita masih harus fokus pada pelayanan kesehatan dasar masyarakat, karena memang penyakit itu sudah seharusnya tidak ada lagi di masyarakat," ujar Bambang.

Di sisi lain, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan, penurunan daya saing ini merupakan tantangan dalam pembangunan infrastruktur 2015-2019.

"Daya saing kita turun dibandingkan 2015 secara global. Ada tiga penyebabnya, yaitu korupsi, efektivitas birokrasi (perizinan) itu kalau dari kacamata swasta dan pengusaha lalu ketersediaan infrastruktur yang masih kurang," imbuhnya.

Proyek infrastruktur, sambung Basuki, merupakan program sarat modal milik pemerintah yang rentan terhadap praktik-praktik korupsi oleh oknum pejabat. Hal tersebut mesti ditangani dengan serius agar daya saing nasional di mata dunia tidak semakin terpuruk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com