Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Insiden Plafon Roboh di Bandara Soekarno-Hatta, Ini Kata Ahli Konstruksi

Kompas.com - 20/09/2016, 11:30 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Insiden runtuhnya plafon salah satu ruangan di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta dinilai karena dua kesalahan.

Pertama, rangka plafon yang tidak sesuai dan proses pembongkaran yang salah.

"Sangat memalukan bangsa, masa kita tidak bisa membuat rangka plafon yang benar?" ujar Ketua Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI) Davy Sukamta kepada Kompas.com, Selasa (20/9/2016).

Davy mengatakan, beruntung yang runtuh hanya rangka plafon sehingga tidak ada korban jiwa.

Menurut Davy, seharusnya, ada desain juga untuk rangka plafon tersebut yang diyakini hanya digambar tanpa perhitungan.

Selain itu, jika rangkanya menumpu di dinding dan dinding dirobohkan untuk keperluan perluasan, plafon bisa terseret.

"Seharusnya bisa dilihat dari as-built drawing yang ada. As-built seharusnya dibuat oleh kontraktor pelaksana," kata Davy.

Maksudnya, proses pembongkaran mengacu pada gambar-gambar yang menyesuaikan dengan pelaksanaan di lapangan. Gambar ini merupakan aktual pelaksanaan setelah proses pekerjaan lapangan selesai dilaksanakan. 

Dengan kata lain, plafon yang sudah jadi tidak digambar sesuai dengan pelaksanaan di lapangan. Kalau memang rangka plafon menumpu, ia menyarankan pekerja untuk melepas dulu plafon tersebut, baru kemudian dipasang kembali.

Davy menduga, kontraktor langsung kerja tanpa meneliti gambar as-built.

"Intinya, sangat memalukan, apalagi ini ini kejadiannya di bandara. Kan bandara seperti wajahnya bangsa Indonesia," tutur Davy.

Seperti diketahui, plafon ruangan kantor OIC (Office In Charge) Bandara Soekarno-Hatta roboh pada Minggu (18/9/2016) malam.

Menurut General Manager Bandara Soekarno-Hatta M Suriawan Wakan, ruangan tersebut memang mau diperbesar jadi dua kali lipat.

Dari kontraktor ada kesalahan karena membongkar temboknya terlebih dahulu sehingga roboh. Lokasi kantor OIC ada di dekat tenant yang berada di area check in lantai paling atas.

Meski ada plafon yang roboh, Wakan memastikan hal tersebut tidak mengganggu jalannya pelayanan di terminal bagi calon penumpang dan pengguna jasa bandara.

Sementara itu, pada bulan lalu, Terminal New Bandara Soekarno-Hatta juga sempat mengalami insiden akibat saluran air yang tersumbat sehingga menimbulkan genangan.

Atas kejadian ini, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (Wika) selaku kontraktor utama melakukan pembangunan sodetan dan talang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau