Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akses Sulit, Menpar Akui Tanjung Lesung Tidak Laku

Kompas.com - 05/09/2016, 13:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

BELITUNG, KOMPAS.com - Untuk menyukseskan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), terdapat 3 kriteria utama yang harus dipenuhi, yaitu akses, area, dan atraksi.

Ketiganya ini sangat memengaruhi keberhasilan KEK pariwisata menarik pengunjung. Misalnya, jika daya tarik suatu tempat sudah bagus, tetapi tidak didukung akses, hasilnya belum tentu KEK ini ramai.

Hal ini, terjadi pada KEK Tanjung Lesung di Banten.

"Pengalaman kita, Tanjung Lesung nggak laku itu. Padahal luasnya 1.500 hektar, selama 20 tahun, itu ngga berkembang," ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya, saat Rapat Pengusulan KEK Pulau Bangka, Bangka Belitung, Jumat (2/9/2016).

Arief melanjutkan, dari sisi akses, Tanjung Lesung memang belum optimal.  Seharusnya, KEK bisa dijangkau wisatawan dengan waktu tempuh 2 jam dari bandara atau pelabuhan internasional.

Dengan melewati Tol Jakarta-Merak dan keluar di Serang Timur, waktu yang dibutuhkan untuk mencapai KEK ini adalah sekitar 6 jam.

"Akhirnya, waktu ketemu Pak Presiden (Joko Widodo) saya minta dibangun tol. Kalau itu nggak diberikan, hancur semua investasi besar dan lama itu," tutur Arief.

Lebih lanjut, ia menuturkan tidak ingin hal yang sama terjadi pada Bangka. Salah satu daerah yang memiliki potensi KEK adalah Pantai Tuing.

Arimbi Ramadhiani Jalan menuju KEK Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten. Gambar diambil Jumat (6/5/2016).
Arief meminta pemerintah setempat yang sudah menginisiasi Tuing sebagai KEK, agar memperhitungkan akses, atraksi, dan areanya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata Bangka Belitung K.A. Tanjoeddin memaparkan usulan pengembangan KEK di sejumlah tempat di Bangka. 

Dari tiga tempat yang diusulkan, akhirnya penetapan KEK mengerucut pada Punggur Tuing. Kawasan ini bisa diakses dalam waktu 1 jam 20 menit dari Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang.

Selain itu, pemerintah daerah juga tengah menyiapkan akses baru yang bisa mempercepat waktu tempuh menjadi 45 menit.

Adapun dari sisi area, luas kawasan ini tercatat sekitar 1.300 hektar. Saat ini, tanah kawasan tersebut masih dimiliki PT Timah (Persero) Tbk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pamekasan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pamekasan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Mojokerto: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Mojokerto: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Diklaim Makin Progresif, Ini Perkembangan Proyek Tol Padang-Sicincin

Diklaim Makin Progresif, Ini Perkembangan Proyek Tol Padang-Sicincin

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karangasem: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karangasem: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klungkung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klungkung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Bank Mandiri Fasilitasi KPR Perumahan Citra Suwarna Group

Bank Mandiri Fasilitasi KPR Perumahan Citra Suwarna Group

Berita
[POPULER PROPERTI] AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

[POPULER PROPERTI] AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Buleleng: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Buleleng: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangli: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangli: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dua Raksasa Properti Kembali Berkongsi Bangun Klaster Baru di BSD City

Dua Raksasa Properti Kembali Berkongsi Bangun Klaster Baru di BSD City

Berita
Jalan Terbentuknya Kementerian Perumahan, UU 39/2008 Perlu Direvisi

Jalan Terbentuknya Kementerian Perumahan, UU 39/2008 Perlu Direvisi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banyuwangi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banyuwangi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Okupansi Pergudangan Modern Jabodetabek Stabil di Angka 90 Persen

Okupansi Pergudangan Modern Jabodetabek Stabil di Angka 90 Persen

Berita
Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com