Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Infrastruktur dan Rumah Murah, Kunci Pengembangan Kota Baru Maja

Kompas.com - 06/08/2016, 20:24 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

SERANG, KOMPAS.com - Pembentukan Kota Baru Publik Maja menjadi salah satu perhatian dalam periode dua kepemimpinan Soelaeman Soemawinata di Real Estat Indonesia (REI) Banten.

Hal tersebut akan dilakukan seiring dengan pembangunan rumah-rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di berbagai wilayah di Banten.

Baca: Pengembang Diminta Amankan Lahan Rumah Subsidi

Sebelumnya, rencana pembentukan Kota Baru Publik Maja sudah masuk dalam tahap penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan empat pengembang yakni Perum Perumnas, PT Agung Podomoro Land Tbk, PT Nusa Graha Perkasa, dan PT Hanson International Tbk.

Selain itu, kesepakatan ini juga melibatkan pihak pemerintahan daerah, seperti pemerintah Jawa Barat, Banten, Bogor, Lebak, Tangerang, dan Tangerang Selatan.

Oleh sebab itu, REI Banten selaku asosiasi pengembang merasa harus memiliki peran dalam pembentukan Kota Baru Publik Maja.

Ketua REI Banten yang karib disapa Eman ini kemudian menyebutkan apa-apa saja yang mesti ada di Maja agar bisa menjadi kota baru.

"Maja ini harus punya akses ke semua titik, sekarang ini kan baru ada kereta saja. Infrastruktur lainnya yang harus ada bukan hanya antar kota saja tapi juga dalam kota seperti jalan tol, MRT, dan sebagainya," jelas dia saat ditemui di Serang, Kamis (4/8/2016).

Kompas.com/Ridwan Aji Pitoko Stasiun Maja
Untuk itu, Eman berharap agar Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR mampu membangun infrastruktur berkelanjutan terlebih sudah ditandatanganinya kesepatan pembentukan Kota Baru Publik Maja.

Selain infrastruktur, Eman menilai bahwa Maja sebagai kota baru harus mampu mengakomodir kebutuhan perumahan bagi MBR. Pasalnya, menurut dia MBR adalah prinsip utama dari kota baru.

"Kota baru ini prinsipnya kan juga dikembangkan sama MBR yang rela bersusah-susah masuk ke daerah kosong dan kemudian mengisinya," tambah dia.

Eman meminta pengembang-pengembang anggota REI Banten yang ada di Maja untuk mengamankan lahan pembangunan rumah bagi MBR sebanyak 3.000 unit.

Menurut dia, hal itu bisa berjalan mudah apabila ada dukung dari pemerintah. Maja sendiri saat ini memiliki lahan sebesar 10 hektar dan apabila pemerintah pusat menentukan misalnya 4.000 hektar untuk MBR di dalam masterplan pembangunan maka pembangunan rumah bagi MBR akan lebih mudah.

"Di dalam pembentukan masterplan yang sekarang sedang dalam proses perlu diberikan slot-slot mana saja untuk pembangunan rumah MBR, rumah komersial, dan infrastruktur," ucap Eman.

Adapun rencana induk dan pengembangan Maja baru mencantumkan pembangunan infrastruktur dan belum kepada apa yang diharapkan Eman.

Keduanya mencantumkan pembangunan jalan akses menuju Maja dari Pamulang ke Rangkasbitung sepanjang 58,35 kilometer sebagai akses utama yang linier dengan rencana Jalan Tol Serpong-Balaraja serta Rel Ganda Kereta Api Jakarta-Maja.

Konsep tersebut diusung dengan penerapan prinsip smart green dan inclusive city untuk menunjang Maja yang diperkirakan akan dihuni 1,5 juta penduduk pada 2035.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com