Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DP Turun, Pasar Perumahan Bakal Meledak

Kompas.com - 20/07/2016, 23:00 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penurunan down payment (DP) atau uang muka rumah menjadi hanya 15 persen diyakini mampu membuat bisnis properti terutama perumahan kembali kuat.

Bank Indonesia (BI) telah mengonfirmasi loan to value (LTV) atas KPR akan mulai dilonggarkan pada Agustus 2016 sehingga membuat murah pembayaran DP.

Aturan baru ini diperuntukan bagi pembayaran DP untuk rumah tapak pertama dengan luas lebih dari 70 meter persegi menjadi sebesar 15 persen dari harga rumah dan 20 persen untuk rumah kedua serta 25 persen untuk rumah ketiga.

Sedangkan untuk rumah tapak dengan luasan 22-70 meter persegi, perubahan LTV ini membuat pembeli cukup membayar DP sebesar 15 persen untuk rumah kedua dan 20 persen untuk rumah ketiga.

Baca: Catat, Mulai Agustus 2016 DP Rumah Turun

"LTV turun harusnya makin membuat booming ya walaupun kemarin ada pengamat bilang itu nggak pengaruh karena bunga bank dianggap lebih penting daripada LTV," ucap Country Manager Rumah123.com Ignatius Untung, kepada Kompas.com, Rabu (20/7/2016).

Lebih lanjut Ignatius menjelaskan, masyarakat sekarang lebih memikirkan bagaimana mencicil rumah bukan memikirkan bunga bank karena masalah DP ini merupakan salah satu yang terberat.

Sebaliknya, Ignatius justru menilai berapapun besarnya bunga bank, masyarakat akan tutup mata, selama mampu maka akan terus dibayarkan.

Namun, longgarnya LTV ini justru dianggap Ekonom Bank Permata Josua Pardede akan berisiko terhadap nasib kredit ke depannya, terlebih saat ini rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) cenderung dalam tren meningkat.

Baca: DP Rumah Dihapus Berisiko Ciptakan "Bubble" Properti

Kendati begitu, Ignatius tetap melihat bahwa turunnya jumlah DP yang mesti dibayarkan akan membuat orang lebih mudah membeli rumah.

"Bayar DP ini kan hasil menabung, bukan dari gaji sebulan dan ketika DP ini turun yang tadinya harus nabung 2-3 tahun baru terbayar bisa mungkin hanya satu tahun," tambahnya.

Dampaknya, lanjut dia, pembelian rumah pertama akan meningkat mengingat DP yang harus dibayarkan hanya 15 persen dari harga rumah.

Sedangkan untuk rumah kedua dan ketiga tidak terlalu berdampak seperti rumah pertama karena selain penurunan DP tidak banyak juga disebabkan tujuan dari pelonggaran LTV yang memang ingin menstimulus orang untuk membeli dan memiliki rumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com