JAKARTA, KOMPAS.com - Lokasi, lokasi, dan lokasi. Tiga "L" ini sangat penting dan menentukan dalam bisnis properti.
Mengapa faktor "lokasi" demikian penting?
Karena lokasi memengaruhi konsep, bentuk, dan karakteristik pengembangan properti. Lokasi juga menentukan nilai properti yang akan dikembangkan.
Di Jakarta, terdapat beberapa lokasi yang menjadi incaran para pebisnis properti. Satu dan yang utama tentu saja central business district (CBD) atau dahulu kerap disebut kawasan segi tiga emas.
Semakin dekat ke CBD, kian tinggi harga lahannya karena merupakan pusat kegiatan komersial.
Demikian halnya kawasan permukiman atau hunian elite, prestisius, skala besar, dan berkepadatan tinggi. Harga lahan di sini tak kalah selangit.
Berikut delapan lokasi dengan harga lahan termahal di Jakarta berdasarkan survey dan angka transaksi yang dicatat Leads Property Indonesia:
Harga aktual lahaan di kawasan ini tercatat berada pada kisaran Rp 200 juta hingga Rp 25 juta per meter persegi.
2. Koridor Jenderal Sudirman-MH Thamrin
Ini merupakan nadi utama Jakarta. Harga laahan yang dipasarkan senilai Rp 150 juta hingga Rp 200 juta per meter persegi.
3. Kawasan Mega Kuningan, Kuningan Persada, dan koridor Rasuna Said
Harga terbaru mencapai Rp 70 juta hingga Rp 100 juta per meter persegi. Lonjakan harga terjadi karena banyak pebisnis proeprti yang mengincar lahan di sini untuk dikembangkan menjadi properti multifungsi.
4. Kawasan Menteng
Ini merupakan permukiman elite utama di Jakarta. Tak ada yang mau melepas lahan dan hunian kecuali dengan penawaran harga tinggi. Saat ini harga lahan dipatok pada angka Rp 60 juta hingga 100 juta per meter persegi.