Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sistem Baru Tol Cipali Bisa Kurangi Macet Mudik 70 Persen

Kompas.com - 04/05/2016, 16:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang libur Lebaran 2016, operator Tol Cikopo-Palimanan PT Lintas Marga Sedaya (LMS) dan Tol Jakarta-Cikampek PT Jasa Marga (persero) Tbk menyiapkan sistem baru untuk mengurai kemacetan.

Saat masa liburan tersebut, akan diberlakukan sistem dua klaster jalan tol.

"Harusnya sangat signifikan ya, secara teoritis boleh dikatakan (antrian) akan pendek sekali. Di atas 70 persen akan berkurang," ujar Wakil Direktur Utama PT Lintas Marga Sedaya (LMS) Hudaya Arryanto, di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jakarta, Rabu (4/5/2016).

Setelah adanya sistem ini, Hudaya menuturkan, titik macet mungkin terkonsentrasi di pintu keluar Tol Palimanan. Sebelumnya, arus lalu lintas banyak terkumpul di Cikopo.

Untuk antisipasi, gardu tol di Palimanan diperluas sebanyak dua kali lipat dari yang ada sekarang. Saat ini, ada 11 gardu yang beroperasi. Nantinya, akan dioperasikan 23 gardu.

Sementara itu, Direktur PT Jasa Marga (Persero) Tbk., Aditywarman dua klaster ini dibagi menjadi Cawang-Palimanan dan Palimanan-Brebes Timur.

Pengemudi yang masuk dari Cawang, akan mengambil tanda masuk dan membayar di gerbang tol (GT) Palimanan.

Selain membayar tol, pengemudi juga mengambil tanda masuk jika ingin meneruskan perjalanan keluar di Brebes Timur.

"Mudah-mudahan cara ini lebih baik dan pemakai jalan tidak berulang kali bayar-stop, bayar-stop. Supaya lebih lancar lagi dan bermanfaat bagi masyarakat sekalian," sebut Adityawarman.

Tidak hanya itu, lanjut dia, apabila traffic-nya luar biasa, maka akan diterapkan transaksi jemput bola. Dalam hal ini, pengemudi yang akan mengambil tanda masuk berupa kartu, pekerja di jalan tol akan menghampiri pemakai jalan yang telah mendekati GT.

Sistem ini mirip seperti yang diterapkan di Ancol, sehingga pemakai jalan tidak perlu lagi menunggu penghalang atau barrier dibuka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com