Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/04/2016, 19:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Proyek reklamasi Pluit City di Teluk Jakarta tengah ramai diperbincangkan. Sejumlah pihak, termasuk nelayan dan pegiat lingkungan, menentang proyek tersebut.

Pluit City juga semakin menjadi kontroversial sejak Presiden Direktur (Presdir) PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) Ariesman Widjaja dijadikan tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan suap kepada anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Mohamad Sanusi.

Seperti diketahui, anak perusahaan APLN, PT Muara Wisesa Samudra (MWS) menjadi salah satu pengembang yang menggarap reklamasi Teluk Jakarta.

Jauh sebelum adanya kasus suap Ariesman, APLN memang sulit dikonfirmasi soal perizinan proyek reklamasi ini.

Bahkan ketika Ariesman sudah tertangkap dan WMS menggelar konferensi pers, mereka tidak bisa menjelaskan lebih jauh pertanyaan dari wartawan.

"Mungkin sekarang kita fokus pada tiga poin tersebut dulu," ujar Asisstant Vice President Public Relations and General Affair PT Muara Wisesa Samudra Pramono saat konferensi persi di Bandar Djakarta, Jakarta Utara, Kamis (21/4/2016).

Tiga poin ini yaitu bahwa pengembang telah melengkapi izin, pengembang mengikuti aturan pemerintah jika harus menghentikan proyek, dan soal perkembangan pembangunan Pulau G.

Ketika ditanya terkait kerugian dari berhentinya proyek ini dan apakah Pluit City sudah terjual, Pramono menolak untuk menjawab.

Tidak hanya itu, saat Kompas.com berupaya untuk mengambil gambar maket pengembangan Pluit City, pihak APLN juga melarang.

Menurut Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta, ada sembilan pengembang dalam proyek reklamasi, yaitu PT Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Marunda-PT Pelindo II, PT Manggala Krida Yudha, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, PT Kapuk Naga Indah (anak perusahaan Agung Sedayu Group), PT Jaladri Eka Pasti, PT Taman Harapan Indah, PT Muara Wisesa Samudera, dan PT Jakarta Propertindo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

Berita
9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Berita
Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Tips
5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

Tips
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mulai Rabu Ini, KA Lodaya Resmi Gunakan Kereta Stainless New Generation

Mulai Rabu Ini, KA Lodaya Resmi Gunakan Kereta Stainless New Generation

Berita
Kuartal I-2024, Laba Bersih Ingria Meroket 341 Persen

Kuartal I-2024, Laba Bersih Ingria Meroket 341 Persen

Berita
Selama Kuartal I-2024, KAI Angkut 15,7 Juta Ton Barang

Selama Kuartal I-2024, KAI Angkut 15,7 Juta Ton Barang

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com