Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Properti Agung Sedayu Tidak Lagi Naik Setiap Senin

Kompas.com - 08/04/2016, 23:45 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Karena pencegahan petingginya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), harga properti yang dikembangkan dan dipasarkan Agung Sedayu Group (ASG) diprediksi tak akan lagi naik setiap hari Senin.

Baca: Bos Agung Sedayu Dicegah KPK ke Luar Negeri

"Ini menyangkut trust atau kepercayaan publik. Meskipun pengaruhnya tidak begitu luas, namun saat bosnya terkait kasus, ASG tidak bisa lagi gembar-gembor memprovokasi publik dengan ujaran 'Senin harga naik'," tutur Director Colliers International Indonesia, Bagus Adikusumo kepada Kompas.com, Kamis (6/4/2016).

Bagus menambahkan, pengaruh terbesar dari pencegahan bos ASG terkait dugaan suap Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta dalam pembahasan revisi peraturan daerah (perda) tentang Zonasi Pesisir dan Pulau Kecil, ada pada proyek pulau buatan mereka.

Seperti diketahui, melalui PT Kapuk Naga Indah, ASG mendapat permit membangun pulau rekayasa C, D, dan E seluas total 800 hektar. 

Baca: Direktur Agung Sedayu Dicegah KPK

"Investor dan calon konsumen, akan menunda pembelian. Mereka masih ragu serta menunggu hingga proyek-proyek tersebut sah, dan secara hukum bisa ditransaksikan," jelas Bagus.

Kendati demikian, tambah Bagus, dalam kondisi seperti sekarang saat perekonomian belum pulih dan daya beli belum meningkat signifikan, pertumbuhan harga pun ikut melambat.

Laju pertumbuhan harga tidak akan sepesat dan secepat tiga atau empat tahun lalu. Tahun 2016 bahkan terjadi koreksi harga.

Adapun selama ini, ASG dikenal dengan jargon penjualan "Hari Senin Harga Naik". Alhasil, harga properti pun ikut terdongkrak dengan pertumbuhan hingga 40 persen pada tahun 2012-2013.

Jargon "Hari Senin Harga Naik" populer pada kurun waktu tersebut, saat pasar properti sedang booming

Menurut riset Colliers International Indonesia, ASG saat ini mendominasi pasokan baru apartemen yang akan masuk pasar pada 2016-2018 mendatang, dengan angka 37 persen dari total 75.083 unit.

Baca: Agung Sedayu dan Agung Podomoro Berkuasa di Jakarta

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau