Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Paralel Perbatasan Kalimantan Beres 2019

Kompas.com - 23/03/2016, 19:32 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

ENTIKONG, KOMPAS.com - Pembangunan jalan paralel perbatasan yang membentang dari bagian timur hingga barat Pulau Kalimantan sudah 40 persen dikerjakan.

Pembangunan jalan tersebut dimulai dari Temajuk di Kalimantan Barat, hingga Nunukan di Kalimantan Timur, dengan total panjang mencapai 1.900 kilometer.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Hediyanto W Husaini mengatakan, khusus untuk wilayah Kalimantan Barat, progres pembangunan jalan paralel sudah 60 persen yang menghubungkan Temajuk di Kabupaten Sambas dan Nanga Badau di Kabupaten Kapuas Hulu.

"Khusus di wilayah Kalimantan Barat, dari 750 kilometer yang dikerjakan, hampir 60 persen sudah selesai," ujar Hediyanto, kepada Kompas.com, Rabu (23/3/2016).

Pengerjaan jalan paralel tersebut ditargetkan selesai pada tahun 2019. Jarak antara jalan paralel dengan patok batas negara rata-rata berkisar antara 5 hingga 10 kilometer.

"Kami menargetkan pekerjaan selesai tahun 2019, tetapi tidak semuanya diaspal, ada yang kerikil. Pokoknya bisa dilintasi mobil dari Temajuk hingga Nunukan," tambah Hediyanto.

Di antara jalan paralel dan perbatasan, juga dibangun jalan patroli yang pelaksanaannya dikerjakan oleh TNI. Jalan tersebut berfungsi untuk memudahkan pengawasan di wilayah perbatasan.

"Ada 13 tim dari TNI yang mengerjakan jalan itu, 9 di antaranya ada di Kalimantan Barat," sambung dia.

Pembangunan infrastruktur jalan ini berdampak langsung terhadap pertumbuhan kawasan. Hal ini terlihat dari adanya kegiatan dan aktivitas masyarakat di sepanjang jalan yang sedang dikerjakan.

Jalan tersebut juga akan dihubungkan dengan jalan utama menuju Pontianak. Pemerintah ingin akses ke Pontianak lebih bagus.

"Jika tidak, nanti kemajuan pembangunan akan banyak berorientasi ke Kuching-Malaysia karena jaraknya hanya 100 kilometer, sedangkan ke Pontianak 250 kilometer," ungkap Hediyanto.

Oleh karena itu, lanjut Hediyanto, jika diperpendek jaraknya dan ditingkatkan kualitas jalannya, orientasi pengembangan justru akan mengarah ke wilayah Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com