Kamar mani memerlukan pelapis dinding khusus yang mampu memperkuat lapisan dinding, meski terus-menerus terkena uap, atau bahkan air.
Di Indonesia, dinding kamar mandi umumnya ditutup sebagian, atau seluruhnya dengan ubin keramik.
Sebenarnya, ada beberapa alternatif lain seperti menggunakan batu alam, beton ekspos, menggabungkan ubin keramik dan cat, lempengan kayu dan cat, serta wallpaper.
1. Ventilasi udara memadai
Pastikan kamar mandi Anda memiliki ventilasi yang cukup. Tanpa ventilasi, kelembaban tinggi dapat merusak cat di dalam kamar mandi. Anda bisa membuat jendela yang dapat dibuka, atau menggunakanexhaust fan.
Anda bisa menggunakan gipsum sebagai pelapis kamar mandi, terutama jika konsepnya "kamar mandi kering". Dua hal yang sebaiknya diperhatikan; Pertama, gunakan papan gipsum tahan lembab yang relatif lebih kuat dari papan gipsum biasa.
Kedua, pastikan pemasangannya benar. Jangan sampai proses pengamplasan meninggalkan tekstur berbeda-beda. Mintalah finishing level 5 untuk mendapatkan hasil terbaik.
3. Sempurnakan sudut gipsum
Jika Anda menggunakan penutup gipsum, pastikan kamar mandi memiliki sudut yang sempurna. Gunakan pro bead corner untuk menciptakan sudut yang sempurna.
4. Cat tahan lama
Jika Anda memutuskan untuk mengecat seluruh atau sebagian dinding kamar mandi, pastikan catnya berkualitas baik yang tahan lama untuk lokasi-lokasi khusus.
Lokasi tersebut meliputi daerah di sekitar jendela, atau permukaan lain yang sering dijadikan "rak penyimpanan".
5. Pencahayaan baik
Terakhir, pastikan Anda memberikan pencahayaan alami dan buatan yang cukup di kamar mandi. Pencahayaan memegang peranan penting pada penampilan kamar mandi.
Jika sinar matahari mendominasi pencahayaan, sebaiknya Anda mengecek bagaimana "jatuhnya" sinar sepanjang hari. Meski baik memiliki banyak sinar alami yang masuk ke dalam kamar mandi, namun hal ini juga dapat menegaskan kesalahan pengecatan di dalamnya.
Perhatikan, ketika mengecat langit-langit berukuran besar, pastikan pengecatan dalam satu arah yang sama.