"Tahun ini kami masih berhati-hati ya. Kami stop proyek baru," ujar Vice President dan Chief Operating Officer (COO) PT Intiland Development Tbk, Suhendro Prabowo, di Jakarta, Jumat (4/3/2016).
Suhendro menuturkan, selain tidak akan membuka pengembangan baru, perseroan juga tidak memiliki rencana untuk menambah lahan baru sebagai tabungan (land bank).
Alasan di balik sikap konservatif dan kehati-hatian ini, kata Suhendro, tak lepas dari konstelasi yang terjadi tahun lalu. Menurut dia, suku bunga tahun 2015 masih tinggi yang secara otomatis memengaruhi daya beli konsumen.
Pada gilirannya, penjualan perseroan pun menurun. Oleh karena itu, PT Intiland Development Tbk membatasi pengeluaran, termasuk pembelian lahan baru.
"Kami harapkan, dengan BI Rate turun, situasi akan lebih baik," sebut Suhendro.
Dia melanjutkan, perseroan akan fokus pada kelanjutan pembangunan fisik, dan pengembangan dari proyek-proyek lama (eksisting) yang tersebar di dua kota utama yakni Jakarta, dan Surabaya.
Di Jakarta, PT Intiland Development Tbk berkonsentrasi pada proyek skala kota Aeropolis di kawasan Cengkareng, Telaga Bestari di Jakarta Barat, perkantoran South Quarter di koridor Simatupang, jakarta Selatan, tahap II Regatta The Icon di Pantai Mutiara, Jakarta Utara, dan Serenia Hills di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Sementara di Surabaya, pengembang dengan kapitalisasi pasar sekitar Rp 5 triliun ini akan melanjutkan pembangunan apartemen Graha Golf, apartemen The Rosebay, dan Spazio Tower.
Untuk bisnis perhotelan, perseroan memiliki 37 hotel dalam pipa pengembangan hingga 2017 mendatang. Ke-37 hotel tersebut tersebar di Jakarta, Bogor, Lampung, Manado, Bali, Yogyakarta, Semarang, dan lain-lain.
Dengan pengembangan proyek eksisting tersebut, perseroan mengharapkan peningkatan marketing sales menjadi Rp 2,5 triliun. Lebih tinggi dibanding pencapaian tahun lalu senilai Rp 1,5 triliun.
Adapun dana yang disiapkan untuk membangun pengembangan proyek-proyek eksisting tersebut sebesar Rp 2 triliun. Sebagian besar dari dana tersebut berasal dari penjualan, sebagian lainnya dari ekuitas perseroan, dan pinjaman perbankan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.