TANGERANG, KOMPAS.com - Kawasan Dadap, Kabupaten Tangerang, Banten, kian dilirik investor dan para pengembang properti. Terlebih sejak proyek pembangunan kereta ekspres menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta sudah dimulai pada Senin (14/12/2016).
Ditambah beroperasinya akses jalan pintas Perimeter Utara yang menembus Jalan Raya Perancis. Pengembangan akses ini menjadi salah satu jalan arteri dengan empat jalur kendaraan yang menghubungkan Pantai Indah Kapuk (PIK) I–Bandara Internasional Soekarno-Hatta-Tangerang juga menjadikan Dadap sebagai lokasi yang strategis.
Tak mengherankan, pengembang sekelas Agung Podomoro Group, Agung Sedayu Group, Salim Group, dan juga Tower Bersama Group melakukan ekspansi bisnisnya di kawasan ini. Nama terakhir ini masuk ke sektor properti melalui sayap Provident Development. (Baca: Provident Bangun Tiga Proyek Sekaligus)
Mereka mengembangkan Grand Dadap City seluas 3,2 hektar. Proyek sejatinya hasil akuisisi dari PT Graha Cemerlang pada Oktober 2013. Selanjutnya Provident Development mengubah konsep proyek ini menjadi properti multifungsi.
Grand Dadap City versi anyar senilai Rp 300 miliar tersebut mencakup pusat belanja Grand Dadap Mall seluas 40.000 meter persegi, hotel bintang tiga dengan kapasitas 120 kamar, 6 menara apartemen sebanyak 1.402 unit dengan rentang harga Rp 12 juta-Rp 18 juta per meter persegi, dan commercial space.
“Kemudahan akses ini, dirasakan langsung oleh Grand Dadap Mall. Dengan kemacetan yang semakin terurai di area Dadap, pengunjung mal dari hari ke hari semakin meningkat diikuti masuknya peritel-peritel baru yang menyediakan hiburan dan kuliner,” tutur General Manager Grand Dadap City, Felix Wirawan, Senin (22/2/2016).
Karena itu, Felix yakin kawasan Dadap akan menjadi area potensial dengan pertumbuhan nilai investasi maksimal.
Kian dibidiknya kawasan Dadap juga tak lepas dari kerja sama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang dengan swasta untuk merealisasikan pembangunan Kota Baru di sepanjang pesisir utara Tangerang.
Konsep pembangunan kota berbentuk pulau-pulau seluas 9.000 hektar ini akan meniru kota reklamasi di China, Hongkong dan Singapura.
Megaproyek yang menelan investasi puluhan triliun rupiah tersebut akan dimulai dari Pantai Indah Kapuk 2 yang berbatasan dengan kawasan Pantai Dadap, Kosambi, hingga Kronjo, Kabupaten Tangerang.
Seluruh persyaratan dan perizinan dari Provinsi Banten maupun Pemkab Tangerang telah rampung. Saat ini tinggal menunggu izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Perhubungan.