Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tentang Kalijodo, Menurut LBH Tugas Aparat Negara Bukanlah Menggusur Warga

Kompas.com - 22/02/2016, 12:59 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam kasus penertiban kawasan dengan menggusur bangunan warga yang dinilai ilegal, pemerintah seringkali menggunakan cara-cara kekerasan.

Dengan kata lain, warga dipaksa untuk meninggalkan kawasan tersebut. Bentrokan antara aparat dan warga pun tidak terhindarkan.

"Berdasarkan metode penggusuran, pemerintah masih menggunakan aparat yang sebenarnya tidak berwenang untuk penggusuran paksa," ujar pengacara Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta-Unit Tindak Kekerasan Alldo Felix Januardy saat diskusi panel dengan tema "Kota Tanpa Kekerasan", di Universitas Tarumanegara, Jakarta, Sabtu (20/2/2016).

Merujuk pada Undang-undang UU Nomor  2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI), kata Alldo, tugas-tugas aparat bukanlah menggusur warga.

Jadi, kata Alldo, saat ada kasus klaim atas tanah dan belum jelas tanah tersebut milik siapa, harusnya Polri membela warga yang berada di tanah yang akan digusur.

Begitu juga dengan TNI, yang justru harus lebih banyak bertugas di perbatasan, bukan menjaga wilayah penggusuran. "Seperti kasus Bukit Duri dan Kampung Pulo banyak orang menjadi korban," tutur Alldo.

Di Kampng Pulo, tambah dia, keadaannya bahkan sangat ironis, karena sampai ada warga yang diseret oleh aparat. Menurut Alldo, cara ini sangatlah tidak manusiawi.

Dengan adanya intervensi aparat bersenjata dan polisi diturunkan ke masyarakat sipil, semua orang rentan pada kasus penggusuran paksa. Alldo khawatir, peristiwa penggusuran paksa yang berujung bentrokan di Kampung Pulo juga bisa terjadi di Kalijodo.

Dari penelitian yang dilakukan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, sebanyak 113 kasus penggusuran terjadi merata di seluruh wilayah DKI Jakarta pada 2015.

Rinciannya, Jakarta Barat 14 kasus, Jakarta Pusat 23 kasus, Jakarta Utara 31 kasus, Jakarta Selatan 14 kasus, dan Jakarta Timur 31 kasus.

Saksikan video kehidupan warga Bidaracina sebelum penggusuran:

Kompas Video Mereka yang Akan Digusur di Bidaracina
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

Berita
9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Berita
Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Tips
5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

Tips
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mulai Rabu Ini, KA Lodaya Resmi Gunakan Kereta Stainless New Generation

Mulai Rabu Ini, KA Lodaya Resmi Gunakan Kereta Stainless New Generation

Berita
Kuartal I-2024, Laba Bersih Ingria Meroket 341 Persen

Kuartal I-2024, Laba Bersih Ingria Meroket 341 Persen

Berita
Selama Kuartal I-2024, KAI Angkut 15,7 Juta Ton Barang

Selama Kuartal I-2024, KAI Angkut 15,7 Juta Ton Barang

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com