Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadin: Perlu Mendobrak Hambatan Utama Program Sejuta Rumah

Kompas.com - 03/02/2016, 08:17 WIB
Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Kadin Indonesia yang juga Ketua umum Asosiasi Pengembang Perumahan Rakyat Seluruh Indonesia (Apersi) Eddy Ganefo mengatakan akan terus mengawal percepatan program sejuta rumah. Berbagai upaya harus terus dilakukan untuk mendobrak hambatan-hambatan pembangunan perumahan bagi rakyat, terutama masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

"Termasuk hambatan kemudahan berusaha yang terbilang masih sangat sulit. Kami akan terus mengawal percepatan program (sejuta rumah) ini dengan mendobrak hambatan-hambatannya," kata Eddy, Rabu (3/2/2016), terkait peletakkan batu pertama pembangunan perumahan pegawai negeri sipil di Bukit Indah Mandiri Rita, Kutai, Kalimantan Timur.

Eddy mengingatkan, Indonesia berada pada peringkat 109 dalam kemudahan berusaha atau easy of doing bussiness. Untuk itu, ia mengajak para pemula untuk "berani" menjadi pebisnis, dalam hal ini di sektor properti, dalam rangka mellaksanakan misi Kadin mencetak sejuta pengusaha.

"Hambatan itu terutama perizinan dan sertifikasi lahan," kata Eddy.

Adapun Apersi sendiri tahun ini merancang kenaikan target pembangunan rumah bersubsidi menjadi 100.000 unit plus 20.000 rumah komersial. Eddy mengaku percaya diri menggandakan target tersebut.

Pada 2015 lalu, Apersi berhasil melampaui target pembangunan sebanyak 65.000 unit. Tahun ia mematok target 120.000 unit.

Sementara itu, seperti diberitakan Kompas.com, hingga Desember 2015 lalu Kementerian Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat (PUPR) baru merealisasikan 667.668 unit Program Nasional Pembangunan Satu Juta Rumah yang mulai dicanangkan pada April 2015.

Capaian tersebut ternyata bukan semuanya bangunan baru, melainkan kombinasi antara pembangunan baru dan peningkatan kualitas rumah yang sudah ada.

Menurut Dirjen Penyediaan perumahan Kementerian PUPR, Syarif Burhanudin, dari 667.668 unit yang telah dibangun, sebanyak 429.875 unit ditujukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), sementara sisanya sebanyak 237.793 unit untuk non-MBR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau