Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ledakan Properti Terjadi Tiga Tahun Lagi

Kompas.com - 01/02/2016, 09:59 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Ledakan properti akan terjadi pada tahun 2018 mendatang. Saat itu, kebutuhan hunian dan komersial akan meningkat seiring bertambahnya jumlah pasokan. 

Harga jual dan sewa pun semakin menarik untuk investasi yang terdorong ke arah pertumbuhan lebih positif. 

Berlakunya integrasi pasar tunggal Asia Tenggara atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 31 Desember 2015 lalu, akan memaksa Bank Indonesia (BI) menurunkan tingkat suku bunganya menjadi lebih kompetitif. 

Selain itu, tingkat inflasi yang ditargetkan menyentuh level 3,4 persen atau terendah sepanjang 10 tahun, juga bakal membuat sektor properti bergairah kembali.

Dengan begitu, suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) pun akan rendah dan mengikuti penurunan tingkat inflasi serta BI Rate.

Demikian pemaparan dan prediksi Direktur Eksekutif Pusat Studi Properti Indonesia (PSPI) Panangian Simanungkalit kepada Kompas.com, usai prosesi peletakan batu pertama Wismaya Residence di Bekasi, Minggu (31/1/2016).

"Untuk itu, saya menganjurkan konsumen baik dengan motif investasi maupun pengguna akhir (end user) untuk segera membeli properti tahun ini. Ini saat yang tepat beli properti," tuturnya.

Panangian memberi alasan, kuartal pertama 2016 merupakan momentum buyer's market atau banyak orang yang membutuhkan uang.

Fenomena tersebut disebabkan uang yang beredar di masyarakat sedikit. Tingginya tingkat inflasi dan suku bunga juga mendorong konsumen dan investor menunda pembelian.

Akibatnya penjualan properti mengalami penurunan tajam hingga 30 persen. Wajar jika akhirnya, harga properti yang ditawarkan sangat kompetitif, karena terkoreksi.

Momentum tepat membeli properti, Panangian melanjutkan, akan berlangsung sampai bulan Maret tahun ini. Setelah itu, harga akan merangkak naik yang didorong membaiknya kondisi ekonomi.

"Saat itu giliran uang cari barang. Banyak uang beredar. Inflasi dan suku bunga juga turun," kata Panangian.

 

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau