KOMPAS.com - Kompetisi dan rivalitas di sektor perhotelan dunia kian sengit pasca-perkawinan dua raksasa Starwood Group dan Marriott Inc pada pertengahan November 2015. (Baca: Mariott Akuisisi Starwood)
Menyusul kemudian dicaploknya Fairmont Raffles Hotel International oleh Accorhotels pada Rabu 9 Desember 2015. (Baca: Accorhotels Ambil Alih FRHI)
Fenomena apa yang terjadi kemudian?
Aksi akuisisi pemain raksasa perhotelan tersebut di atas ternyata memengaruhi strategi bisnis para pemain hotel lainnya.
InterContinental Hotels Group (IHG) contohnya. Mereka juga berupaya untuk mengejar ketinggalan dari Starwood dan Marriott maupun Accorhotels.
Mereka mengumumkan peningkatan portofolio terbaru menjadi 5.000 hotel di dunia, seiring pembukaan Hotel Indigo di Lower East Side, New York, Amerika Serikat.
Duabelas tahun lalu, IHG hanya mengoperasikan 3.500 properti. Saat ini, IHG memiliki 300 properti dalam pipa pengembangan.
Dengan strategi baru, mereka akan menerapkan konsep hotel inovatif yang akan dibangun di Times Square New York sebanyak 150 kamar, dan Hualuxe Haikou Seaview di China.
Selanjutnya Holiday Inn Express di Bandara Internasional New Delhi sebanyak 93 kamar dan InterContinental London dengan 453 kamar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.