Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Dianggap Tak Bergengsi, Kawasan "Gatsu" Dibidik Pengembang Kakap

Kompas.com - 25/01/2016, 06:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sempat dianggap kalah prestisius ketimbang kawasan Segi Tiga Emas atau central business district  (CBD) Jakarta lainnya, koridor Gatot Subroto (Gatsu) semakin diincar pengembang dan investor properti.

Pamor kawasan Gatot Subroto memang kalah bergengsi dibanding kawasan CBD lainnya di Jakarta. Bahkan oleh koridor Satrio yang posisinya paralel, masih tertinggal. (Baca: Tiga Tahun Lagi, Kawasan "Gatsu" Jadi Pusat Bisnis Unggulan)

"Namun, sekarang menjadi incaran investor," ungkap CEO Leads Property Indonesia, Hendra Hartono, kepada Kompas.com, Minggu (24/1/2016).

Menurut Hendra, bukan sembarang pengembang dan investor, tentu saja, melainkan skala kakap yang punya portofolio properti segudang. 

Mereka yang melirik koridor Gatot Subroto sebagai masa depan yang menjanjikan adalah Mulia Land Group, Rajawali Group, KG Global Development Group, PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Citratama Intipersada, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk., Synthesis Development, dan GIC Pte Ltd asal Singapura.

Siapa tak kenal Mulia Land Group? Properti yang dikembangkannya didedikasikan untuk kelas atas dan high end.

Sebut saja, The Mulia Hotel Jakarta, The Mulia Resorts and Villas Bali, Wisma Mulia, Wisma Mulia 2, Menara GKBI, Plaza 89, Plaza Kuningan, Atrium Mulia, Mulia Business Park, Apartemen Taman Anggrek, dan Mal Taman Anggrek.

Sedangkan Rajawali Group merupakan imperium bisnis multisektor. Selain properti, mereka juga bergerak di bidang media, telekomunikasi, transportasi, pertambangan, keuangan, dan perkebunan.

Portofolio properti kelompok usaha milik Peter Sondakh ini adalah The St Regis Bali, The Capital Place Jakarta, dan The St Regis Hotels and Resorts Langkawi. (Baca: Grup Rajawali Garap Resort di Langkawi)

Berikutnya adalah ASRI yang punya beragam jenis properti. Mulai dari perumahan Alam Sutera di Serpong, Ayodhya Residence, apartemen Paddington Heights, Silkwood Residences, Mal Alam Sutera, perkantoran The Prominence dan The Tower.

Selanjutnya KG Global Development. Megaproperti-megapropertinya juga berdiri di CBD bergengsi. Di antaranya adalah The City Tower, The City Center, mal dan perkantoran Senayan City, dan terbaru Mangkuluhur City.

Sementara Synthesis Development dikenal sebagai pengembang Kalibata City, Bassura City, Casablanca Mansion, Plaza Semanggi, Urbana Place dan Synthesis Square. 


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau