Seksi I Cileunyi-Rancakalong sepanjang 12,025 kilometer, seksi II Rancakalong-Sumedang sepanjang 17,05 kilometer, seksi III Sumedang-Cimalaka sepanjang 3,75 kilometer, seksi IV Cimalaka-Legok sepanjang 7,2 kilometer, seksi V Legok-Ujung Jaya sepanjang 15,9 kilometer dan seksi IV Ujung Jaya-Dawuan sepanjang 4,05 kilometer.
Dari keenam seksi itu, pemerintah akan membangun seksi I dan II karena ruas tol tersebut belum layak secara ekonomi.
"Seksi I dan II ini kurang feasible secara ekonomi karena sekarang traffic-nya rendah dan jalannya panjang," kata Hediyanto.
Supaya layak, pemerintah harus membantu dengan membangun dua seksi. Dengan demikian, investor hanya mengerjakan seksi ketiga sampai keenam. Namun, investor nantinya tetap akan mengoperasikan dari Cileunyi.
"Seksi III sampai VI akan dilelang ke investor pada Januari 2016," kata Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR, Hediyanto W Husaini, di lokasi proyek Tol Cisumdawu, Jumat (18/12/2015).
Meski begitu, bukan berarti tanggung jawab pemerintah langsung hilang. Menurut Hediyanto, pihaknya akan menunggu hasil lelang untuk mendapatkan kepastian penggarapan keempat seksi oleh investor.
"Ya kalau mereka sanggupnya, katakanlah dari seksi V dan VI ya kami akan kerjakan seksi III dan IV," imbuhnya.
Kondisi terkini, Ditjen Bina Marga sedang fokus membangun seksi kedua. Hal itu dilakukan karena pembebasan lahan di seksi itu paling siap di antara seksi lainnya.
Saat ini, lahan yang bebas di fase I seksi kedua telah mencapai angka 93 persen dan fase kedua menembus angka 80,12 persen.
Selain itu, alasan dibangunnya seksi kedua adalah sebagai upaya antisipasi bila terjadi bencana putusnya jalur Cadas Pangeran yang dapat mengisolasi Kota Sumedang.
Saksikan video perjalanan tim kompas.com, menjajal Tol Cipali: