Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terbukti, Tak Semua Pengembang "Latah" Garap Proyek Mewah di Cikarang

Kompas.com - 03/12/2015, 09:26 WIB
Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah ramainya proyek-proyek mewah berskala raksasa di Cikarang, ceruk perumahan bersubsidi menjadi celah tersendiri bagi pengembang lain. Sebagai kawasan industri, Cikarang masih dipenuhi dengan ribuan pekerja pabrik yang merupakan pasar riil rumah bersubsidi.

"Segmen pasar di Cikarang yang besar itu masih perumahan bersubsidi. Sebagai kawasan industri, Cikarang dipenuhi ribuan pekerja pabrik yang daya belinya terbatas hanya untuk rumah bersubsidi," ujar Asmat Amin, Managing Director PT Sri Pertiwi Sejati (SPS Group), di sela-sela kumpul media di Jakarta, Selasa (1/12/2015).

Asmat mengaku tidak latah untuk mengembangkan perumahan untuk segmen premium di Cikarang, seperti kebanyakan pengembang. Dia mengatakan, sebetulnya sangat mungkin membangun rumah tapak untuk kalangan menengah atas dan atas, tetapi komitmennya membangun perumahan sederhana lebih kuat karena memang pangsa pasarnya masih besar.

Lewat bendera SPS yang berdiri pada 2005, Asmat lebih memilih membangun perumahan sederhana dengan menggarap proyek Kota Serang Baru sebagai proyek perumahan pertamanya di Cikarang.

"Sebagai orang asli Cikarang saya tahu betul segmen perumahan yang dibutuhkan di kawasan yang banyak dihuni industri skala besar ini," tambahnya.

Setelah proyek Kota Serang Baru, SPS menggarap proyek kedua, perumahan Grand Cikarang City. Luasnya 500 hektar. Kemudian perumahan lainnya terus dikembangkan, antara lain Kota Mega Regency Cikarang dan Villa Kencana Cikarang.

"Saat ini di perumahan Kota Serang Baru terdapat 8000 unit rumah sederhana yang sudah terbangun. Kalau di Grand Cikarang City sekitar 6000 unit rumah sudah berdiri," kata Asmat.

Kolaborasi dengan asing

Pengembang asing dan lokal punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dari segi konsep, pengembang asing banyak menawarkan konsep pembangunan lebih modern dan menyegarkan, sedangkan dari segi lokasi dan perizinan pengembang lokal lebih menguasai.

"Kalau digabungkan, kedua hal itu akan menjadi kombinasi menarik," ujar Asmat ihwal keputusannya bekerjasama dengan pengembang properti asal Singapura, Pollux Properties, Rabu (2/12/2015).

Rencananya, SPS dan Pollux akan mengembangkan proyek apartemen Chadstone di Cikarang. Asmat pun dipercaya Pollux untuk menduduki posisi President Ditektur PT Pollux Aditama Kencana.

"Kita bisa share knowledge dengan mereka," ujar Asmat.

Mengenai rencana 2016, Asmat mengatakan akan membangun 10.000 unit rumah tapak dan 3.600 unit apartemen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau