Sadar akan strategisnya lokasi proyek Grand Kamala Lagoon yang mereka kembangkan, PT PP Properti Tbk menjadikan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) sebagai nilai tambah dan materi kampanye pemasaran.
Tol sepanjang 21 kilometer yang sempat terbengkalai pembangunannya selama 16 tahun itu, dilanjutkan kembali pengerjaannya tahun ini. Kehadirannya diharapkan dapat mengurai kemacetan di sepanjang Jalan Raya Kalimalang.
"Sejak kami memasarkan apartemen menara I dan II Grand Kamala Lagoon pada 2014, Tol Becakayu sudah disebutkan dan kami jual kepada pembeli. Hasilnya, menara I terjual habis. Sementara menara II terserap 70 persen dari total 1.600 unit," ungkap Manajer Senior Komunikasi Pemasaran Grand Kamala Lagoon, RR Roosita Cindrakasih, kepada
Kompas.com, Selasa (28/9/2015).
Kini, PT PP Properti Tbk tinggal menjual sisa unit pada menara II dengan kisaran harga Rp 450 juta-Rp 700 juta.
Nathania Hapsari Proyek Grand Kamala Lagoon di lahan terbesar milik PT PP Properti Tbk seluas 25 hektar di Bekasi.
Roosita menambahkan, cepatnya penjualan menara I dan II pada 2014 tak hanya terbantu oleh pengerjaan Tol Becakayu, melainkan juga rencana pembangunan jaringan transportasi lainnya. Sebut saja, jalurTtransjakarta jurusan Bekasi, serta rencana jalur kereta Shinkansen melewati Stasiun Bekasi.
"Kami harap ini akan berdampak positif pada Bekasi sebagai kota pendukung Jakarta," imbuh Roosita.
Keputusan pengembang pelat merah ini untuk membangun Grand Kamala Lagoon di Bekasi di atas lahan seluas 25 hektar, karena strategis dan merupakan lahan terluas yang mereka miliki. Rencananya, mereka akan membangun 40 menara apartemen, dan bangunan komersial lainnya.
Tahun depan, PT PP Properti Tbk akan mulai memasarkan menara III. Harganya masih dalam penggodokan.