Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Alam Tak Rusak, Karya Arsitektur Harus Mengadaptasi Kearifan Lokal

Kompas.com - 23/09/2015, 19:00 WIB
Nathania Hapsari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Perkembangan arsitektur hunian di Indonesia bisa dibilang cenderung ke arah konsep serba modern. Tak jarang, konsep kearifan lokal perlahan terlupakan karena tak lagi dibutuhkan. Padahal konsep kearifan lokal justru diterapkan sejak rumah-rumah tradisional dibangun oleh orang-orang terdahulu.

Penerapan konsep kearifan lokal dilakukan oleh orang terdahulu melalui banyak pertimbangan. Salah satu pertimbangan terbesar adalah kesadaran masyarakat untuk saling bergantung dengan alam.

“Prinsipnya adalah belajar lokalitas, bagaimana merespons kondisi alam dengan segala kerusakannya. Kita harus saling bergantung, dalam artian menggunakan lalu memelihara alam juga,” papar Yu Sing kepada Kompas.com, Rabu (23/9/2015).

Yu Sing merupakan salah satu arsitek Indonesia yang terkenal dengan penerapan konsep kearifan lokal. Menurut dia, pada era modern ini justru penerapan kearifan lokal semakin dibutuhkan, mengingat maraknya kerusakan lingkungan yang terjadi.

Yu Sing mencontohkan bangunan Studio Akanoma miliknya di daerah Padalarang, Bandung, menggunakan banyak bambu sebagai struktur dan material utama. Sadar membutuhkan bambu dalam jumlah besar, dia pun memelihara bambu-bambu yang tumbuh di kebun belakangnya.

Alasannya, kebutuhan akan bambu tersebut bukan hanya saat studio dibangun tapi juga untuk ke depannya bila sewaktu-waktu ada perbaikan yang dibutuhkan.

“Ini adalah salah satu cara saya mengadaptasi ajaran masyarakat terdahulu. Mereka sadar membutuhkan kayu, oksigen dan lainnya. Karena itu beberapa suku adat tertentu punya hutan larangan, hutan yang harus dijaga dan dilestarikan. Kebun di belakang studio saya itulah yang jadi hutan larangan saya,” papar Yu Sing.

Penggunaan bambu sebagai material utama Studio Akanoma adalah contoh optimalisasi material lokal, sesuai konsep kearifan lokal itu sendiri. Yu Sing mengungkapkan, konsep tersebut sudah mulai diterapkan pada karya-karyanya sejak 2009 bahkan sebelum Akanoma dibentuk.

Lewat penerapan kearifan lokal, Yu Sing secara perlahan mengedukasi klien-kliennya untuk memahami pentingnya saling bergantung pada alam selayaknya filosofi hidup masyarakat terdahulu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com