TANGERANG, KOMPAS.com - Termotivasi menyediakan rumah layak huni, berkualitas, dan terjangkau bagi kalangan masyarakat berpendapatan rendah (MBR), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk mengembangkan teknologi rumah instan sederhana sehat atau RISHA-Indocement (RI).
Bekerjasama dengan Habitat for Humanity, Indocement melakukan pembangunan RI perdana di Desa Tanjung Anom, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Banten. Desa ini dipilih karena sangat membutuhkan rumah layak huni, berkualitas, dan terjangkau dengan total kebutuhan meencapai 500 unit.
Direktur PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, Daniel Kundjono Adam, mengatakan, pembangunan RI berbasis teknologi knock down ini merupakan salah satu program tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility (CSR) perusahaan dengan tujuan membangun rumah bermutu dan harga murah.
"Pengerjaannya melibatkan tukang bangunan lokal, kepala keluarga yang mendapat bantuan, dan para relawan Habitat for Humanity di bawah supervisi ahli konstruksi sehingga kualitasnya terjamin," tambah Daniel.
RI, klaim Daniel, sangat cocok untuk mengatasi masalah kebutuhan rumah di seluruh Indonesia yang saat ini mencapai angka backlog sekitar 13,5 juta unit. Selain cepat pengerjaannya dalam hitungan hanya 4 jam, juga murah.
"Biaya untuk membangun RI hanya Rp 35 juta untuk tipe 36, dan Rp 47 juta untuk tipe 45," tandas Daniel.
Pabrikasi
Teknologi RI merupakan konsep rumah pabrikasi berbasis semen dengan menggunakan komponen pracetak berukuran modular. Teknologi ini cocok digunakan untuk membangun rumah instan, sehat dan sederhana yang berkualitas dengan harga terjangkau.
Komponen utama pendukung teknologi rumah instan ini adalah panel struktur utama, panel dinding dan kusen beton. Kombinasi dari komponen-komponen tersebut memungkinkan pembangunan satu unit rumah dilakukan dalam hitungan jam.
Seluruh pengendalian kualitas setiap komponen dilakukan di industri pabrikasi, sehingga setiap rumah yang dibangun memiliki standar kualitas yang sama. Teknologi ini sangat memungkinkan untuk menciptakan unit-unit produksi dalam skala kecil berbasis penduduk lokal.