Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil: Perizinan Summarecon Bandung Belum Diterbitkan

Kompas.com - 14/06/2015, 10:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, memastikan perizinan megaproyek Summarecon Bandung di Gedebage, belum diterbitkan, dan masih dikaji oleh Pemerintah Provinsi (pemprov) Jawa Barat.

"Izin Summarecon Bandung itu kewenangannya provinsi. Karena di kawasan Gedebage, bukan hanya PT Summarecon Agung Tbk yang menggarap, tapi ada lima pihak lainnya," ungkap Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, kepada Kompas.com, usai dialog SIF Connects! Bandung yang digagas Singapore International Foundation, Sabtu (13/6/2015).

Lima pihak lainnya yang dimaksudkan Emil adalah Pemprov Jawa Barat, Pemkot Bandung, PT Multidaya Kharisma, PT Batununggal Indah, dan Provident Development.

Jadi, lanjut Emil, meskipun pihak PT Summarecon Agung Tbk telah mengumumkan akan mulai memasarkan dan membangun Summarecon Bandung pada September 2015, namun bila perizinan belum keluar, pembangunan tidak bisa dilakukan.

Summarecon Bandung sendiri merupakan bagian dari Bandung Technopolis seluas 800 hektar. Menurut Emil, porsi PT Summarecon Agung Tbk sebesar 70 persen.

"Kami hanya mengarahkan konsepnya harus seperti apa. Karena kalau tidak diarahkan dan ditetapkan konsepnya, lahan yang digarap Summarecon hanya akan jadi perumahan," papar Emil, saat diwawancara pada Senin (2/3/2015).

Sebelumnya diberitakan, Direktur Utama PT Summarecon Agung Tbk Adrianto Pitoyo Adhi mengatakan akan memulai pemasaran dan pembangunan Summarecon Bandung pada September 2015.

"Summarecon Bandung itu proyek besar skala kota atau township development. Tantangannya banyak, mulai dari proses perizinan, skala pengembangan terbesar kami untuk tahun ini, hingga ketatnya persaingan di kawasan Bandung," papar Adrianto usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada Rabu (10/6/2015). 

Lebih jauh Adrianto menjelaskan, Summarecon Bandung yang dikembangkan seluas 300 hektar merupakan bagian dari Bandung Technopolis sebagai ambisi Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil.

Jadi, tambah dia, tak hanya perumahan yang akan dibangun, juga pusat bisnis dan industri kreatif atau creative center bertajuk Summarecon Technopolis, dan juga properti-properti komersial lainnya macam pusat belanja, dan perkantoran.

"Bandung kan gudangnya orang-orang kreatif. Kami juga akan membangun pusat kreatif di dalam Summarecon Bandung untuk mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan mereka," ujar Adrianto.

Ditambahkan Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan PT Summarecon Agung Tbk, Michael Yong King Ching, investasi tahap awal untuk pengembangan Summarecon Bandung senilai Rp 600 miliar hingga Rp 700 miliar. 

"Itu untuk infrastruktur dan pembangunan dua klaster tahap pertama. Kami membidik pasar kelas menengah atas," tandas Michael.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Berita
Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Ritel
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau