Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
INVESTASI

Tanam Investasi, Perusahaan Singapura Lirik Program Rumah Murah

Kompas.com - 08/06/2015, 13:15 WIB
Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi berbagai kalangan bakal melambat. Bahkan, data Badan Pusat Statistik (BPS) pertumbuhan pada kuartal 1 hanya mencapai 4,7 persen.

Namun, meski melambat, para investor asing tetap membidik Indonesia sebagai sasaran investasinya. Salah satunya perusahaan asal Singapura, Trilion Venture Group.

CEO Trillion Venture Group, Dato Rey Gan Siong Thau, mengakui bahwa Indonesia menjadi negara keenam ekspansi setelah Singapura, Malaysia, Thailand, Hongkong, dan Tiongkok. Alasan utamanya adalah potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebagai salah satu yang tertinggi di Asia.

"Potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia masih terus berkembang di samping China. Banyak investor terus berdatangan," kata Dato di kantor Trillion Venture Nusantara, Minggu (7/6/2015).

Alfred Shiow, Kepala TVN, menambahkan bahwa pihaknya berekspansi ke Indonesia untuk menawarkan jasa di bidang konsultasi manajemen bisnis dan mengembangkan jasa investasi pihak ketiga. Saat ini, dia memaparkan, perusahaannya sedang fokus menggarap perkembangan bisnis properti di dalam negeri, terutama dengan kebijakan Pemerintah Indonesia membangun 1000 rumah murah.

"Kami berharap bisa ikut berkontribusi dalam program tersebut, apalagi fokus kita sekarang ini khusus di properti," ujar Alfred.

TVN, perusahaan dengan aset 300 juta dollar AS itu, memang akan fokus menawarkan jasa pada pialang perusahaan dan koperasi secara umum, serta jasa konsultan bisnis secara individu. Kini, melihat maraknya perkembangan properti, perusahaan tersebut juga terjun ke sektor ini.

Perusahaan asal Singapura tersebut mempunyai legal dari badan hukum di Hongkong. Tahun ini TVN menargetkan keuntungan 600 ribu dollar AS

"Khusus untuk Indonesia berkontribusi 30 sampai 40 persen dari total target," ujar Alfred.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com