Menurut hasil survey Perkembangan Properti Komersial Bank Indonesia (BI) terbaru, kota dengan populasi nyaris 1 juta jiwa ini mencatat tingkat hunian hotel sebesar 92,90 persen. Sementara Bandung di urutan kedua dengan 77,29 persen, dan Makassar dengan 73,38 persen.
Lonjakan permintaan hotel bintang 3,4, dan 5 tersebut, tulis BI, mendorong pembangunan hotel-hotel baru. Hingga Maret 2015, terdapat tambahan sebanyak 0,41 persen menjadi 1.712 kamar.
Bertambahnya kamar baru tersebut menimbulkan konsekuensi menurunnya tarif kamar per malam sebesar 7,47 persen menjadi Rp 2,832 juta per malam. Sebelumnya, pada kuartal IV tahun 2014, tarif kamar per malam bertengger di angka Rp 3,061 juta.
Sedangkan Bandung memperlihatkan pertumbuhan pasokan signifikan yakni 2,74 persen menjadi 7.790 kamar secara triwulanan, atau 6,17 persen secara tahunan pada periode yang sama.
Akibatnya, tarif kamar pun melorot sebesar 16,91 persen menjadi Rp 1,152 juta per malam, dari kuartal sebelumnya Rp 1,387 juta per malam.