Catatan penjualan (marketing sales) proyek PT Agung Podomoro Land Tbk., (APLN), contohnya. Hingga kuartal pertama 2015 hanya terjual separuh atau 50 persen dari total 1.100 unit apartemen dalam dua menara Borneo Bay Residences.
"Tahun ini, penjualan proyek Borneo Bay Residences lebih slow dibandingkan tahun lalu. Itu karena bisnis komoditas serta migas juga menurun. Sementara calon-calon konsumen yang menjadi sasaran APLN sebagian besar bergerak di sektor itu," ungkap Investor Relation APLN, Wibisono, kepada Kompas.com, Senin (11/5/2015).
Borneo Bay Residences berdiri di atas 5 hektar lahan reklamasi dalam kompleks pengembangan Borneo Bay City. Selain apartemen, APLN juga membangun mal bergenre gaya hidup, dan hotel.
"Kami menargetkan pembukaan secara bertahap mulai 2017 hingga 2018," tandas Wibisono.
Penurunan penjualan tak hanya terjadi di Balikpapan, proyek yang digarap APLN di kota Medan, Sumatera Utara juga mengalami hal serupa. Menurut Wibisono, penjualan Podomoro City Deli Medan, bahkan baru mencapai sekitar 45 persen dari total 3.000 unit apartemen yang dipasarkan.
Pemicu menurunnya kinerja penjualan Podomoro City Deli Medan ini juga disebabkan bisnis komoditas terutama crude palm oil (CPO) atau minyak kelapa sawit sedang terjerembab.
Kendati demikian, Wibisono tetap optimistis, penjualan akan kembali membaik pada semester kedua 2015, seiring dimulainya pengembangan infrastruktur Tol Trans-Sumatera yang bakal menggairahkan ekonomi setempat.
Podomoro City Deli Medan menempati area seluas 5,2 Ha. Proyek jumbo ini merangkum kondominium, apartemen, perkantoran, dan pusat perbelanjaan. Wibisono menjamin, perkantoran dengan bangunan tertinggi di Pulau Sumatera yang merupakan bagian dari Podomoro City Deli Medan, akan tetap dikembangkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.