Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/04/2015, 17:29 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Pakar pengembangan kota cerdas atau smart city dari Waseda University, Tokyo, Prof Toshio Obi mengatakan, pengembangan kota cerdas di kawasan Asia Afrika terkendala beberapa hal. Di antaranya, pendanaan, pengembangan sumber daya manusia (SDM), pemerintahan dan tata kelola.

"Untuk itu dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan akademisi. Kolaborasi ini menjadi cara paling efektif," ujar Toshio Obi dalam pembukaan ika atau pertemuan kota cerdas Asia Afrika atau Africa Smart City Summit (AASCS) di Trans Luxury Hotel Bandung, Rabu (22/4/2015).

Dalam pertemuan tersebut, Toshio merekomendasikan, Bandung dan kota-kota lainnya untuk fokus terhadap smart city. Dia juga menilai Bandung paling siap, dan potensial untuk merealisasikannya.

Di Jepang sendiri, sambung Toshio, saat ini tengah dikembangkan 12 proyek kota cerdas. Salah satu yang terkenal adalah Yokohama. Di kota ini, ekosistem dan lingkungan hidupnya juara.

Selain Yokohama, kota lainnya adalah Tokyo. Meski kota kecil, Tokyo memiliki jumlah penduduk mencapai 35 juta orang dengan pendapatan lebih besar dari pemasukan Korea Selatan. Anggaran Tokyo lebih besar dari negara mana pun termasuk Indonesia.

"Di Tokyo, Anda bisa kemana pun dengan menggunakan subway. Sangat nyaman dan rutenya banyak. Subway ini juga bisa mengurangi polusi dan masyarakat senang menggunakannya," tambahnya.

Sementara itu, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengungkapkan keterbatasan dana yang dimiliki Kota Bandung. Dalam setahun, Bandung memiliki anggaran 500 juta dollar AS yang setengahnya habis untuk gaji pegawai. Sisa dana sebesar 250 juta dollar AS inilah yang digunakan untuk infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan lainnya.

"Teman-teman saya berhitung, dari kalkulasi politik 5 tahun saya menjabat dikali 250 juta dollar AS, dana yang saya miliki 1,25 miliar dollar AS. Sedangkan untuk membangun Kota Bandung butuh 6 miliar dollar AS, sehingga saya kekurangan 4,75 miliar dollar AS. Itulah mengapa kita perlu membangun smart city dengan bersama-sama swasta maupun akademisi," tutup Emil. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com