Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Kebakaran, Ini Alat yang Wajib Ada di Setiap Gedung

Kompas.com - 10/03/2015, 20:30 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebakaran yang terjadi di Wisma Kosgoro, Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (9/3/2015), sempat memakan waktu lama hingga lebih dari sepuluh jam. Api yang sebelumnya berasal dari lantai 16 pun menyebar hingga lantai 20.

Penyebab kebakaran belum diketahui, namun banyak pihak menyesalkan api tak dapat dilokalisasi hingga gedung bagian lantai atas musnah. Padahal banyak cara dan alat keamanan bangunan gedung agar insiden kebakaran dapat dicegah dan dikendalikan.

Ketua Umum Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI), Davy Sukamta, mengatakan, setiap bangunan, khususnya gedung perkantoran, harus memiliki dua persyaratan utama dalam hal mencegah kebakaran.

"Pertama, alat pendeteksi dini kebakaran. Alat tersebut bisa berupa alat yang sensitif terhadap asap atau alat yang sensitif terhadap panas," ujar Davy kepada Kompas.com, Selasa (10/3/2015).

Alat pendeteksi ini, kata Davy, akan bekerja mendeteksi adanya asap atau apabila ada kenaikan panas ketetapan tertentu. Setelah terdeteksi, alarm harus berbunyi untuk memberi peringatan kepada penghuni gedung.

Selain itu, alat ini juga harus terhubung dengan sistem manajemen operasi gedung agar pengelola bisa segera mengetahui di lantai berapa titik kebakaran tersebut berasal.

Alat kedua yang tidak kalah pentingnya terkait kebakaran, lanjut Davy, adalah sprinkler. Setiap gedung tinggi, wajib hukumnya dipasangi alat ini yang dihubungkan dengan pipa air bertekanan. 

Springkler ini biasa dipasang di plafon atau dinding gedung. Fungsinya adalah untuk mencegah api merambat atau membesar.

"Ketika matanya terkena panas tertentu, dia akan pecah, sehingga airnya mulai menyebar untuk pemadaman dini," kata Davy.

Selain supaya api bisa padam karena terkena air, menurut dia, splinker juga berfungsi untuk membasahi benda-benda di sekitarnya. Dengan begitu, api tidak cepat melebar.

Davy juga menegaskan, di setiap lantai harus ada tabung pemadam kebakaran yang berisi cairan kimia. Ketika terjadi kebakaran, petugas yang mengerti, bisa memadamkan sumbernya, dengan bahan kimia tersebut.

Tidak hanya itu, di setiap lantai harus ada selang air yang bisa dibuka dan dibawa ke dekat sumber api. Selang ini seharusnya bertekanan tinggi dan mampu menyemburkan air selama 30 menit.

"Kalau alat ini ada semua, diharapkan api yang baru berkobar ditahap awal bisa teratasi dan tidak melebar," tandas Davy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Berita
[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com