KOMPAS.com - Wahana terbang tanpa awak (drone) tak hanya dapat digunakan untuk kepentingan fotografi, dan keamanan, melainkan juga dapat membantu pekerjaan konstruksi sebuah proyek properti.
Pada tahun 2012, perusahaan arsitektur asal Swiss, Gramazio Kohler Architects dan perusahaan robotik Raffaello D’Andrea berkolaborasi dengan ETH Zürich menciptakan program satu armada drone yang mampu mengangkat dan menumpuk ribuan batu bata polystrene di FRAC Centre, Orleans, Perancis.
"Proyek ini disebut Flight Assembled Architecture. Dalam proyek ini untuk pertama kalinya kami telah memiliki mesin terbang yang dapat membangun struktur terdiferensiasi dari 1.500 elemen. Hal tersebut menghasilkan menara setinggi enam meter," ujar arsitek dan peneliti Ammar Mirjan, yang ikut bergabung dalam Departemen Riset Gramazio Kohler Architects di ETH Zürich.
Meski batu bata harus dibuat dari bahan polystrene agar cukup ringan untuk diangkut oleh mesin, Mirjan merekomendasikan drone mampu digunakan untuk membangun gedung yang sebenarnya di masa depan.
"Hal ini menunjukkan bahwa, di satu sisi, mesin ini dapat berkolaborasi untuk membangun struktur. Sedangkan di sisi lain, drone akan dapat bekerja pada skala pembangunan," lanjut Mirjan.
Menurut Mirjan, drone dapat diprogram seperti lengan robot industri. Namun, keleluasaan pergerakan besar mereka menandakan bahwa drone dapat digunakan untuk membangun struktur yang lebih tinggi dan kompleks.
"Mesin terbang hanya efektor akhir, tangan dalam ruang tiga dimensi. Mereka beroperasi sesuai dengan petunjuk yang telah kami kirimkan kepada mereka," jelas Mirjan.
Mirjan ingin menunjukkan bahwa menggunakan drone untuk membangun gedung di masa depan dapat membantu proses konstruksi lebih efisien. Pasalnya, pemodelan suatu proyek arsitektur memakan waktu yang cukup lama. Biasanya, waktu terlama dihabiskan saat pemodelan tiga dimensi.
"Ini memalukan bahwa kita kehilangan semua informasi spasial yang dimiliki dalam model tiga dimensi. Saya pikir robot memungkinkan kita untuk menggabungkan keduanya (model dua dimensi dan tiga dimensi) secara bersamaan. Ini bisa menjadi sebuah manfaat dalam rantai seluruh proses," tandas Mirjan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.