Demikian hasil riset STR Global yang dikirimkan melalui surel kepada Kompas.com, Kamis (26/2/2015).
Sementara pasar hotel utama lainnya di kawasan Asia Pasifik justru mengalami peningkatan signifikan. Bangkok, Thailand, contohnya, menunjukkan lonjakan TPK tertinggi sebesar 31,5 persen menjadi rerata 76, persen.
Disusul Hanoi (Vietnam) dengan 26 persen menjadi 76,6 persen, Shanghai 18,3 persen menjadi 67,1 persen, Beijing dengan 13,6 persen menjadi 62,9 persen, Ho Chi Minh sebesar 10,8 persen menjadi 72,4persen dan Mumbai 10,6 persen menjadi 81,3 persen.
STR Global menyebutkan, secara umum TPK kawasan Asia Pasifik tercatat naik tipis selama Januari 2015. Pertumbuhan TPK sebesar 4,9 persen menjadi rerata 64,7 persen.
Meski TPK naik, namun komponen tarif rerata harian (average daily rate atau ADR) justru anjlok 7,2 persen menjadi 111,50 dollar AS. Demikian halnya dengan pendapatan per kamar yang tersedia (revenue per available room atau RevPAR), melorot 2,7 persen menjadi rerata 72,18 dollar AS.
"Tarif kamar dalam mata uang dollar AS hotel-hotel di kawasan ini memang menunjukkan penurunan. Namun begitu, ADR Asia Pasifik meningkat 2,0 persen secara konstan dibanding periode yang sama tahun lalu," ujar Managing Director STR Global, Elizabeth Winkle.
Sementara ADR dalam mata uang lokal memperlihatkan kinerja bervariasi. Selandia Baru mengalami peningkatan tertinggi sebesar 14,6 persen. Pertumbuhan ADR ini dipicu oleh penyelenggaraan turnamen sepak bola Piala Konfederasi Asia di Australia.
Jepang juga mengalami pertumbuhan 3,1 persen yang mendorong penguatan RevPAR 12 persen.
Begitu pula dengan Tiongkok sebesar 3,7 persen.
"Perayaan Tahun Baru Imlek yang dimulai pada pertengahan Februari, diharapkan akan meningkatkan kinerja pada bulan depan," kata Winkle.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.