Populasi pengusaha properti hanya kalah dibanding mogul-mogul yang bergerak di sektor telekomunikasi, media, dan teknologi (TMT) dengan jumlah 297 orang.
Jumlah pengusaha properti yang tercatat kali ini, berkurang signifikan ketimbang daftar tahun 2014 lalu. Penurunan mencapai sebanyak 27 orang, sementara pengusaha TMT anjlok sebanyak 40 orang.
Li Ka-Shing tampil sebagai pengembang properti terkaya dengan imperium bisnis bernama Cheung Kong Group dengan basis bisnis di Hongkong, Tiongkok. Lelaki paruh baya berusia 86 tahun ini memiliki kekayaan sekitar 33,5 miliar dollar AS atau setara Rp 423,5 triliun.
Di Hongkong, Cheung Kong Group bakal menguasai aset The Centre, Citicorp Centre di Causeway Bay, dan World Wide House. Sedangkan di Tiongkok daratan, Li punya lebih dari 60 proyek di lebih dari 20 kota. Sebagian besar merupakan proyek perumahan di kota lapis kedua.
Li merupakan bagian dari 529 miliarder yang berasal dari Tiongkok. Menurut riset Hurun, jumlah miliarder sebanyak itu ternyata tidak seluruhnya terkonsentrasi di Tiongkok. Mereka berdiaspora ke kawasan lain, terutama Asia Tenggara.
"Singapura dan Indonesia merupakan tujuan utama para miliarder Tiongkok ini berdiaspora," tulis Hurun.
Selengkapnya adalah sebagai berikut, miliarder yang bermukim di Tiongkok (daratan dan Hongkong) sebanyak 478 orang, di Singapura 14 orang, di Indonesia 10 orang, Amerika Serikat 8 orang, Malaysia 7 orang, Filipina 6 orang, Thailand 5 orang, dan Australia 1 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.