Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Ini, Sektor Properti Malaysia Melambat

Kompas.com - 04/02/2015, 12:09 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KOMPAS.com - Lembaga pemeringkat global, Moody, memprediksi laju pertumbuhan sektor properti Malaysia melambat tahun 2015. Hal ini ditandainya menurunnya tingkat permintaan, terutama subsektor perumahan.

Dalam laporan yang dikeluarkan pada Rabu (4/2/2015), Moody menyebut perlambatan tersebut dipengaruhi langkah-langkah pendinginan yang diperkenalkan pemerintah Negeri Jiran ini pada tahun 2013 lalu.

Asisten Wakil Presiden dan Analis Moody, Jacintha Poh, mengatakan, kebijakan pemerintah terbukti membuat sentimen pasar melemah, dan daya beli konsumen berkurang.

"Kebijakan pendinginan dilakukan untuk meredam lonjakan harga properti dengan pertumbuhan tahunan mencapai 7,3 persen per tahun. Lonjakan harga ini terjadi dalam kurun waktu 2001 sampai 2013. Pertumbuhan ini lebih cepat ketimbang pendapatan nasional bruto per tenaga kerja yang hanya 6,3 persen," jelas Jacintha.

Dia menambahkan, perlambatan juga dipicu oleh kebijakan menaikkan suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) lebih tinggi tahun ini dan pengenaan pajak barang dan jasa sebesar enam persen pada bulan April mendatang.

"Namun, besarnya dampak kenaikan suku bunga KPR dan pajak barang-jasa tersebut akan sangat bergantung pada segmen sasaran pengembang. Hal tersebut membuat pasar memutuskan untuk mengambil sikap menunggu (wait and see)," tandas Jacintha.

Ada pun segmen pasar yang masih menunjukkan harapan positif adalah kelas menengah. Sementara properti kelas atas seperti di daerah populer seperti Johor, Kuala Lumpur, Selangor, dan Penang, akan menghadapi tantangan besat. Properti-properti di daerah ini ditargetkan untuk masyarakat berpendapatan tinggi dan investor asing.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau