KOMPAS.com - Harga properti perumahan di Dubai, Uni Emirat Arab diprediksi jatuh di kisaran 10 persen hingga 25 persen pada tahun 2015 ini. Penurunan harga ini merupakan yang pertama sejak 2013.
Menurut JLL, tren negatif tersebut disebabkan berkurangnya permintaan hunian dari Eropa dan Rusia.
"Harga jual dapat turun sebanyak 25 persen," ujar Head of Research JLL Middle East, Craig Plumb.
Melorotnya harga jual, tambah JLL, berdampak pada turunnya harga sewa jika 25 ribu hunian telah selesai dibangun. Pemicunya antara lain ekonomi Eropa dan Rusia yang melambat akibat perkasanya dollar AS. Dalam enam bulan terakhir, euro telah kehilangan 16 persen terhadap dollar AS dolar. Demikian halnya dengan rubel yang anjlok 48 persen.
JLL mengatakan, pengetatan kredit yang diberlakukan Bank Sentral Uni Emirat Arab ditengarai juga ikut berkontribusi terhadap penurunan harga jual. Kebijakan pembatasan kredit ini dipicu lonjakan harga proeprti hingga 56 persen dalam dua tahun terakhir.
Selain pembatasan kredit, Pemerintah Dubai juga tercatat menggandakan pajak atas transaksi properti karena kenaikan harga tersebut.
Departemen Tanah Dubai mengatakan penjualan properti perumahan di Dubai pada 13 Januari, turun 3,2 persen lebih rendah ketimbang tahun lalu, menjadi 16,3 miliar dollar AS. Total penjualan properti, termasuk tanah dan properti komersial, turun 7,6 persen menjadi 218 miliar dirham.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.