Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPnBM Properti Rp 2 Miliar Dinilai Kontraproduktif

Kompas.com - 27/01/2015, 10:17 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana pemerintah untuk menambah obyek penerimaan pajak dengan menurunkan batas pengenaan PPh Pasal 22 UU No 36/2008 tentang Pemungutan Pajak Barang Mewah, pada rumah dari semula hanya untuk harga jual di atas Rp 10 miliar menjadi di atas Rp 2 miliar dinilai kontraproduktif.

Meskipun penambahan objek pajak rumah mewah tersebut sebagai strategi pemerintah dalam menggenjot penerimaan pajak pada tahun ini, pengembang menyatakan keberatan. Karena, dengan demikian ongkos untuk membeli properti lebih mahal lagi akibat PPh rumah mewah di atas Rp 2 miliar akan dikenakan sebesar 5 persen dari harga jual, tidak termasuk PPN dan PPnBM.

Direktur Utama PT Ciputra Surya Tbk, Harun Hajadi, mengutarakan hal tersebut kepada Kompas.com, Selasa (27/1/2015).

"Ini sangat berdampat kurang positif terhadap pasar properti. Karena ini berarti cost untuk membeli properti menjadi lebih mahal lagi. Menurut saya ini kontraproduktif. Sebelumnya PPnBM yang ekstra ini dikenakan pada properti di atas Rp 10 miliar. Tapi dengan berubahnya waktu bukannya nilainya bertambah naik, malah turun menjadi Rp 2 miliar," tutur Harun.

Dia juga menengarai alasan atau motif yang mendasari kebijakan pengenaan pajak barang mewah atas properti ini tidak jelas. Menurut Harun, properti menengah di Jakarta saja harga reratanya sudsh di atas Rp 2 miliar.

"Kok properti menengah ini bisa dikategorikan sebagai Barang Mewah? Tidak jelas alasan yang mendasarinya," imbuh Harun.

Mempertimbangkan kebijakan pengenaan pajak Barang Mewah atas properti ini, Harun mengantisipasinya dengan target pertumbuhan penjualan perseroan secara moderat. 

"Meskipun kondisi likuiditas tahun 2015 akan lebih baik ketimbang 2014, namun dengan adanya kebijakan perpajakan yang kontraproduktif tersebut, kami menargetkan pertumbuhan penjualan dengan angka moderat sepuluh persen saja," tandas Harun.

Ciputra Surya sendiri, kata Harun, tahun ini akan melansir empat proyek baru di seluruh Indonesia, termasuk Papua Barat. Sedangkan belanja modal tahun ini sekitar Rp 600 miliar yang sebagian besar digunakan untuk akuisisi lahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Madiun: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Madiun: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tuban: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tuban: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ngawi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ngawi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Nganjuk: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Nganjuk: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Andalkan Merek Sendiri, Vila Mewah Ini Siap Berkompetisi di Bali

Andalkan Merek Sendiri, Vila Mewah Ini Siap Berkompetisi di Bali

Kawasan Terpadu
IHG Operasikan Sembilan Hotel Baru di Indonesia Tahun 2024

IHG Operasikan Sembilan Hotel Baru di Indonesia Tahun 2024

Hotel
Ada 'Long Weekend', Whoosh Angkut Lebih dari 78.000 Penumpang

Ada "Long Weekend", Whoosh Angkut Lebih dari 78.000 Penumpang

Berita
4 Hari 'Long Weekend', Penumpang Stasiun Gambir-Pasar Senen Melonjak

4 Hari "Long Weekend", Penumpang Stasiun Gambir-Pasar Senen Melonjak

Berita
Lewat Pelataran, Urus Sertifikat Tanah Bisa Dilakukan Akhir Pekan

Lewat Pelataran, Urus Sertifikat Tanah Bisa Dilakukan Akhir Pekan

Berita
Kini, Pelataran Hadir di 107 Kantor BPN Seluruh Indonesia

Kini, Pelataran Hadir di 107 Kantor BPN Seluruh Indonesia

Berita
Naik Whoosh Lebih Mudah, Ada Banyak Integrasi Moda

Naik Whoosh Lebih Mudah, Ada Banyak Integrasi Moda

Berita
Gratis, Naik KA Feeder dari Stasiun Padalarang-Bandung

Gratis, Naik KA Feeder dari Stasiun Padalarang-Bandung

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sleman: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sleman: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kulon Progo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kulon Progo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gunungkidul: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gunungkidul: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com