Hello Wood membuat pohon Natal untuk masyarakat Budapest. Hasilnya, Pohon Amal ini memiliki bingkai kayu berbentuk kerucut dengan kayu gergaji yang ditumpuk tegak lurus ke permukaan.
Di bagian atas, kayu-kayunya lebih panjang dan menonjol keluar untuk membentuk puncak yang dimahkotai dengan bintang dari logam.
Secara tersebar, beberapa kayu pada bagian melingkar dicat putih untuk menggambarkan ornamen yang biasanya menggantung dari cabang-cabang pohon cemara Natal tradisional.
Struktur ini dibangun dan diisi selama lebih dari lima hari kerja dalam waktu 24 jam. Saat malam hari atau suasana gelap, proyek ini diterangi menggunakan efek pencahayaan khusus yang dirancang oleh Philips Hungaria.
Sebuah pintu di belakang pohon, memungkinkan warga untuk memasuki pohon. Warga juga bisa memanfaatkan kursi dari barisan kayu, yang diposisikan di tepi dalam pohon.
"Di dalam pohon ada ruang batin suci seperti kapel, di mana semua orang dapat menemukan sedikit keheningan untuk merenung di tengah-tengah kota yang bising. Charity Tree ini adalah milik rakyat Budapest hingga Epiphany. Pohon dapat dikunjungi selama siang dan malam," kata sang desainer.
Saat pohon ini dibongkar nantinya setelah Natal, kayu-kayu tersebut akan diberikan kepada keluarga yang membutuhkan.
"Instalasi ini menunjukkan betapa pentingnya kesadaran masyarakat dan sosial. Bukan hanya karena orang-orang berkumpul di sekitar pohon Natal untuk merayakannya bersama-sama, tetapi juga karena saat Natal, adalah saat sangat penting untuk memikirkan ribuan keluarga Hungaria yang memiliki masalah sehari-hari dengan pemanas selama musim dingin," kata desainer.
Hello Wood bekerjasama dengan Design Terminal, lembaga negara Hungaria yang bertanggung jawab untuk industri kreatif, dan Hungaria Interchurch Aid.
Instalasi ini mengikuti proyek serupa pada 2013, ketika arsitek membangun sebuah pohon Natal yang terbuat dari 365 kereta luncur dari kayu yang diberikan kepada badan amal anak-anak lokal setelah periode festival berakhir.
"Peran arsitektur telah berubah banyak dalam beberapa tahun terakhir. Setelah (ekonomi) krisis, arsitektur diharapkan bisa membuat karya yang berguna untuk semua orang, tidak hanya bagi satu komunitas eksklusif saja," kata seorang juru bicara studio arsitek.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.