Hal yang sama itu tidak berlaku untuk ratusan orang yang kehilangan tempat tinggalnya di ibukota. Menjelang 25 Desember yang hanya tinggal dua hari lagi, orang-orang itu akan menghabiskan waktu Natal tahun ini melawan pahitnya rasa dingin dan mencoba untuk menemukan sesuatu yang dimakan.
Streets of London, sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang menangani kaum tunawisma dan donor untuk mereka di London mengatakan ada sekitar 300 pria, perempuan, dan anak-anak akan tidur "tersiksa" pada malam Natal. Ini sudah berlangsung setiap tahun.
Umumnya mereka adalah para migran, pengungsi, serta pencari suaka, atau mereka yang punya masalah pribadi seperti perceraian, pengangguran atau kehilangan hartanya karena satu dan lain hal. Inilah yang menjadikan mereka sebagai tunawisma, "komunitas jalanan" yang memenuhi perkotaan.
Memang, mereka masih akan akan menemukan banyak makanan di tempat-tempat penampungan di sekitar ibukota pada hari Natal itu sendiri. Streets of London sendiri menyediakan tiga kali makan, mandi, potong rambut dan pemeriksaan kesehatan untuk setiap 21,62 poundsterling atau sekitar Rp 32 juta lebih hasil sumbangan masyarakat selama musim panas.
Di luar urusan tunawisma yang memusingkan, Inggris sendiri memang mengalami ketimpangan pasokan rumah sejumlah 40.000 unit per tahun. Padahal, kebutuhan terus meningkat seiring pesatnya populasi yang terus bertambah sebanyak 400.000 orang pada 2013.
Para ekonom di negara itu telah memperingatkan bahwa kebutuhan rumah yang tidak terpenuhi akan mengancam stabilitas. Peningkatan kekurangan dan resultan harga dapat mengakibatkan gejolak yang lebih besar, jika jumlah besar aset pinjaman bank tersisa di neraca mereka.
Salah satu faktor yang paling jelas dari lemahnya pembangunan rumah adalah penurunan jumlah persetujuan perencanaan. Penelitian OECD pada 2011 menemukan bahwa dari 21 negara, respon dari pasar perumahan Inggris untuk kenaikan harga, merupakan yang terburuk. Karena, adanya kelemahan konstruksi dan tidak disetujuinya rencana pembangunan. Pada kuartal tahun ini, persetujuan masih 19 persen di bawah pencapaian sebelum krisis 2008.
Sementara itu, sebuah laporan yang dirilis Prince's Foundation for Building Community, salah satu badan amal yang didirkan Charles, Rabu (26/3/2014) silam, memperingatkan ancaman akibat masuknya bangunan-bangunan pencakar langit ke London yang memunculkan klaim ibukota Inggris itu berbeda dari kota-kota seperti Singapura dan Dubai. Laporan tersebut memaparkan, bahwa bangunan-bangunan "mid-rise" atau medium harus bisa menggantikan gedung-gedung pencakar langit bertingkat tinggi yang "berkilauan", memunculkan eksklusivitas, dan kemewahan.
Baru-baru ini, London memang telah memperlihatkan konstruksi bangunan bergengsi seperti One Hyde Park, The Shard, dan Vauxhall Tower. Para pengembang yang terlibat dengan gedung pencakar langit itu telah dikritik karena menjual banyak lahan mereka kepada investor asing yang tidak berniat untuk tinggal di hunian-hunian berkelas itu sepanjang tahun.
Sebaliknya, laporan tersebut menyerukan pembangunan "mid-rise" dengan tinggi antara lima sampai delapan lantai. Pembangunan harus dapat menciptakan blok-blok rumah yang terjangkau.
Saat ini kebutuhan hunian di Inggris setiap tahun mencapai 250.000 hingga 300.000 rumah. Tetapi, hanya 100.000 dan 150.000 yang bisa dibangun setiap tahun. Pemerintah Inggris memperkirakan pada 2021 akan ada backlog (angka kekurangan) hingga 1,1 juta rumah.
Memang, meskipun One Hyde Park adalah sebuah blok hunian yang bertingkat rendah, proyek ini dibangun di Knightsbridge, salah satu pasar properti paling mahal di London. One Hyde Park dipasarkan hanya di kalangan super kaya, termasuk para sheik Arab.
Tahun lalu salah satu apartemen di kompleks itu dipasarkan senilai 65 juta poundsterling. Sementara itu, sepuluh flat di Shard dibanderol seharga antara 30 juta poundsterling sampai 50 juta poundsterling.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.