Orang Paling Tajir Arab Saudi Bakal Akuisisi Hotel Termewah New York

Alwaleed saat ini memiliki 25 persen saham, sementara Subrata memegang kepemilikan mayoritas melalui Sahara Group yakni 75 persen. Subrata bakal melepas sahamnya demi mengumpulkan dana untuk membayar jaminan 1 miliar poundsterling agar keluar dari penjara akibat penipuan yang dilakukannya di India.

"Jika kesempatan ada, kami berniat meningkatkan jumlah kepemilikan saham. Kami akan mengambil kesempatan itu tepat ketika tombol pelepasan berbunyi," ujar Alwaleed.

Plaza Hotel merupakan fasilitas akomodasi mewah dengan jumlah 282 kamar. Operasionalisasi hotel ini menggunakan teknologi canggih. Hal itu tercermin dari penggunaan iPad di setiap kamar untuk pemesanan restoran atau layanan lainnya.

Salah satu kamar yang paling diminati kalangan berduit adalah tipe royal suite. Tipe kamar ini mencakup tiga ruang tidur, tiga kamar mandi, ruang makan untuk 12 orang, dilengkapi gymnasium, sebuah grand piano, dan perpustakaan. Siapa pun yang tertarik menyewa royal suite harus merogoh kocek Rp 371 juta per malam.

Alwaleed membeli 25 persen saham Plaza Hotel pada 2012 lalu dengan nilai 570 juta dollar AS (Rp 7 triliun). Dua tahun sebelumnya, dia membayar 790 juta dollar AS (Rp 9,7 triliun) untuk memiliki 494 kamar Grosvenor House yang berseberangan dengan Hyde Park dan hanya sepelemparan batu dari Istana Buckingham.

Grosvenor House merupakan hotel tua yang dibuka untuk umum pada 1929. Selain itu, bangunan ini juga beken sebagai ruang perjamuan terbesar dan termewah di Eropa dengan kapasitas 2.000 tamu.

Selain menjual Plaza Hotel New York, Sahara Group juga berusaha menjual Dream Hotel di Manhattan. Namun, Alwaleed menegaskan tidak tertarik untuk membelinya.