"Justru saya terjun ke properti karena hipnoterapi saya. Saya menghipnoterapi diri saya sendiri untuk menjadi pebisnis bidang properti," ujar Nathalia kepada Kompas.com di Jakarta,Selasa (25/11/2014).
Nathalia menuturkan, usaha properti adalah mimpi masa kecilnya. Dulu, ia tinggal di rumah sangat sederhana yang terletak di dalam jalan sempit. Nathalia bahkan tak mampu membeli mobil, karena rumahnya yang tidak bisa dijangkau kendaraan roda empat. Saat bermain dengan teman-temannya, ia kerap kali berhenti di depan rumah besar.
"Setiap kali melihat rumah besar, saya selalu terkesima. Biasanya rumah besar itu identik dengan pagar tinggi, ada burung garudanya," kata perempuan dengan dua anak itu.
Nathalia melanjutkan, setelah berhenti di depan rumah tersebut, ia mengintip ke dalam pagar. Ia pun menemukan kemewahan lainnya, yaitu lantai dari marmer. Dia lalu bertekad ingin memiliki rumah besar dan ingin membuat banyak orang mampu menjangkaunya.
"Sejak saat itu, saya ingin buat rumah besar yang lebih terjangkau. Saya ingin anak-anak kecil tinggal di hunian yang berkualitas, tapi orangtuanya mampu membeli," jelas Nathalia.
Saat ini, Nathalia secara beriringan menjalani bidang properti dan hipnoterapi. Sambil mengembangkan properti, dai juga aktif mengajar hipnoterapi. Di bidang properti, dalam tiga tahun terakhir ini, ia berhasil menjual beberapa jenis hunian, yaitu Rotterdam Residence di Jatiasih, Rotterdam Business Center di Tangerang, Rotterdam Depok Residences, Birmingham Village di Bekasi dan Calabasas Residence di Jati Asih.
Tak hanya itu. Nathalia bahkan tengah mengembangkan Benoa Bay Sand di Tanjung Benoa, Bali. Proyek tersebut terdiri dari dua menara, yaitu apartemen dan kondotel. Kedua menara tersebut berisi 700 unit apartemen dan kondotel.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.