Satu di antara pengembang "gress" tersebut adalah PT Jaya Properti Indonesia. Mereka hadir meramaikan konstelasi pasar properti dengan merek dagang Win Properties.
Menurut CEO Jaya Properti Indonesia, Amrit Lakhiani, pasar properti Indonesia untuk saat ini lebih menjanjikan. Banyak peluang ditawarkan dengan profit tinggi, terutama untuk subsektor perumahan. Masyarakat kelas menengah dengan daya beli tinggi yang kian bertambah semakin membutuhkan hunian yang dapat merepresentasikan kelasnya.
"Kami termotivasi untuk ikut memanfaatkan kondisi pasar yang didominasi kalangan menengah tersebut. Terlebih saat ini, siklus properti sedang pick up lagi setelah melambat pada awal tahun. Meski melambat, tapi tetap menawarkan pertumbuhan investasi," tutur Amrit kepada Kompas.com, Selasa (25/11/2014).
Dia menjelaskan, Jaya Properti Indonesia memulai kiprahnya pada 2011 dengan membangun hunian dalam klaster terbatas di Cempaka Putih, Jakarta Pusat dengan harga di atas Rp 3,5 miliar per unit, dan Sunter Tower setinggi 4 lantai di Sunter. Selanjutnya, secara berturut-turut dalam kurun 2012-2014, mereka mengakuisisi tiga lot lahan di Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Di kawasan ini, Jaya Properti Indonesia, akan membangun hunian berkonsep klaster dengan nilai investasi Rp 21 miliar.
Sementara itu, di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, mereka menggarap Bintaro Business Park. Ini merupakan kompleks ruko dengan jumlah 11 unit dengan nilai investasi Rp 20 miliar.
"Harga jual per unit kami patok Rp 2,8 miliar. Itu sudah termasuk jaringan fiber optic," jelas Amrit.
Selanjutnya di Bogor, mereka membangun 80 unit hunian dan 13 unit ruko bernama Win del Rio seluas 1,8 hektar dengan konsep modern kontemporer. Dana yang dianggarkan senilai Rp 75 miliar.
"Dengan kualitas tinggi setara rumah-rumah seharga miliaran di Cempaka Putih, kami membangun Win del Rio dengan harga lebih terjangkau sekitar Rp 500 juta untuk tipe 43/90 dan Rp 1,4 miliar dengan ukuran 85/170-210," tambah Amrit.
Pantai utara
Tak hanya ekspansi di Bogor, ke depan Jaya Properti Indonesia juga bakal melakukan pengembangan serupa di daerah Tegal dan Cirebon. Menurut Amrit, kedua kota di pantai utara Jawa itu berpotensi tinggi untuk digarap lewat sektor properti. Banyak industri dan pergudangan yang para karyawannya membutuhkan hunian.
"Geliat properti kelas menengah di sana tak kalah dinamis dengan kawasan Jadebotabek. Kami tengah mengincar lahan untuk dibangun perumahan," ujar Amrit.
Selain Jaya Properti Indonesia, pengembang lain yang menjajal pasar Indonesia adalah Tolaram Group. Kelompok usaha ini akan mengembangkan Arzuria Tower di kawasan Tendean, Jakarta Selatan.
Realisasi pembangunan dimulai pada kuartal pertama 2014. Harga perdana yang ditawarkan sekitar Rp 40 juta-Rp 45 juta per meter persegi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.