Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catat... Pemerintah Janji Perangi "Pengembang Nakal"!

Kompas.com - 21/11/2014, 20:11 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengembang nakal memiliki segudang cara untuk meraup keuntungan sendiri. Tak hanya membohongi konsumen, mereka juga kerap mengelabui pemerintah.

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Ferry Mursyidan Baldan menyatakan akan mengurangi celah pengembang nakal tersebut untuk beraksi. Salah satu caranya adalah dengan mendukung program rumah BTN.

"Rumah BTN jadi simbol perumahan. BTN juga memberikan fasilitas dan kemudahan bagi masyarakat menengah ke bawah," ujar Ferry kepada Kompas.com, Kamis (20/11/2014) malam.

Ferry menuturkan, salah satu fasilitas yang disiapkan oleh BTN adalah cicilan hingga 15-20 tahun. Bank tersebut juga menjamin pemberian sertifikat rumah kepada masyarakat. Hal ini mencegah ulah pengembang nakal yang kerap menunda memberi sertifikat kepada konsumen.

"Pengembang nakal selalu saja menunda pemberian sertifikat. Sertifikatnya masih glondongan dan tidak diurus. Ketika mau dipecah, ada masalah," kata Ferry.

Dia menambahkan, strategi pengembang nakal biasanya dilakukan untuk menghindari kewajiban menyediakan fasilitas umum dan sosial (fasum/fasos). Padahal, menurut Ferry, fasum dan fasos bertujuan untuk membangun ruang keadilan bagi masyarakat.

"Mereka yang tidak memasukan fasum dan fasos akan kita perangi. Saya akan hadapi siapa pun yang mau merusak ruang hidup masyarakat menengah ke bawah," kata Ferry.

Tabungan BTN Perumahan

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN, Rabu (19/11/2014) lalu, meluncurkan Tabungan BTN Perumahan. Direktur Utama Bank BTN, Maryono, mengatakan tabungan ini merupakan jawaban atas permasalahan perumahan di Indonesia, setelah sebelumnya BTN memperkenalkan BTN Housing Finance Center.

"Kami masih tetap berupaya memberi dukungan penuh terhadap upaya-upaya memenuhi kebutuhan rumah rakyat. Pemenuhan kebutuhan perumahan itu tanggung jawab bersama, baik pemerintah, pengembang, maupun perbankan," ujar Maryono.

Di sisi lain, lanjut Maryono, jika melihat backlog (angka kekurangan) perumahan di Indonesia yang akan terus bertambah. Hingga saat ini diperkirakan backlog mencapai 15 juta lebih unit rumah yang masih harus dipenuhi oleh pemerintah.

"Segmen yang kami tuju adalah nasabah yang baru menikah dan orang–orang muda atau mereka yang pertama mendapatkan pekerjaan serta para level manajer menengah yang memang telah menyadari kebutuhan akan kepemilikan rumah," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Berita
Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Ritel
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau